Trump dan para penasihat ekonominya telah mendiskusikan berbagai cara untuk menghukum para sekutu maupun lawan yang berusaha melakukan perdagangan bilateral dengan mata uang selain dolar. Langkah-langkah tersebut termasuk mempertimbangkan opsi seperti pengendalian ekspor, tuduhan manipulasi mata uang, dan bea perdagangan, menurut sumber yang mengetahui masalah ini.
Trump telah lama menekankan bahwa ia ingin dolar AS tetap menjadi mata uang cadangan dunia, dengan mengatakan dalam sebuah wawancara dengan CNBC pada Maret lalu bahwa ia "tidak akan membiarkan negara-negara menjauh dari dolar" karena hal tersebut akan "merugikan negara kita."
Negara-negara BRICS membahas isu de-dolarisasi dalam sebuah pertemuan pada 2023. Penolakan terhadap dominasi dolar semakin meningkat pada 2022 ketika AS memimpin upaya untuk menjatuhkan sanksi ekonomi kepada Rusia.
Meskipun beberapa pesaing dolar potensial seperti yuan China sudah mulai berkembang, hal ini seringkali terjadi dengan mengorbankan mata uang selain dolar.
Meskipun retorika kelompok ini keras, infrastruktur yang mendukung dolar, seperti sistem pembayaran lintas batas, kemungkinan besar akan memberikan keunggulan yang menentukan bagi mata uang AS selama beberapa dekade mendatang.
Bukti dari hal ini muncul saat pertemuan kelompok BRICS di Kazan pada bulan Oktober, yang dihadiri oleh Presiden Rusia Vladimir Putin, seorang pendukung pengurangan peran internasional dolar. Para penyelenggara pertemuan tersebut mendorong para peserta untuk membawa dolar AS atau euro, karena kartu Mastercard atau Visa non-Rusia tidak dapat digunakan di negara tersebut.
Penasihat ekonomi Trump dan kampanyenya telah secara khusus membicarakan upaya menanggapi gerakan BRICS ini.
“Tidak ada peluang bahwa BRICS akan menggantikan Dolar AS dalam Perdagangan Internasional, dan negara mana pun yang mencoba sebaiknya mengucapkan selamat tinggal pada Amerika,” tegas Trump pada Sabtu.
Presiden terpilih ini juga sudah mengguncang pasar dunia menjelang masa jabatan keduanya dengan ancaman untuk mengenakan tarif tambahan sebesar 10% pada barang-barang dari China dan tarif 25% pada semua produk dari Meksiko dan Kanada jika negara-negara tersebut tidak berusaha lebih keras untuk menghentikan arus narkoba ilegal dan migran tanpa dokumen di perbatasan AS.
Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, bertemu dengan Trump pada hari Jumat untuk membahas masalah perdagangan dan perbatasan dalam upaya meredakan ketegangan antara kedua negara sekutu setelah ancaman tarif tersebut.
Namun, negara-negara lain mungkin mempertimbangkan cara-cara untuk mengurangi dampak tarif Trump terhadap perekonomian mereka. China, misalnya, bisa membiarkan yuan mereka terdepresiasi hingga 10-15% sebagai respons terhadap perang dagang yang dipicu oleh Trump, menurut JPMorgan Chase & Co. Bank tersebut memperkirakan depresiasi mata uang pasar negara berkembang rata-rata sebesar 5% pada paruh pertama tahun 2025.
(bbn)