Dinamika Baru dalam Perang Suriah
Perang yang telah menewaskan ratusan ribu orang dan memaksa jutaan lainnya mengungsi itu sebagian besar telah mereda setelah Iran dan Rusia membantu pemerintah Assad merebut kembali sebagian besar wilayah dan kota-kota besar. Namun, serangan di Aleppo menandai titik balik baru dalam konflik.
Aleppo telah berada di bawah kendali penuh pemerintah sejak 2016, setelah pasukan Suriah yang didukung Rusia mengepung dan menghancurkan wilayah timur kota tersebut yang dikuasai pemberontak. Kini, pemberontak kembali menguasai sebagian besar Aleppo, termasuk bandara kota, menurut laporan dari sumber keamanan dan pernyataan operasi pemberontak.
Dalam sebuah video, Ali Jumaa, seorang pejuang pemberontak, mengungkapkan kegembiraannya. "Saya anak Aleppo, dan sudah delapan tahun mengungsi sejak 2016. Syukurlah kami akhirnya kembali. Rasanya tak bisa digambarkan," katanya.
Komando militer Suriah mengakui kemajuan para pemberontak dan menyatakan bahwa serangan tersebut dilakukan dari berbagai arah dengan jumlah pasukan yang besar. Untuk itu, mereka mengerahkan kembali pasukannya guna memperkuat garis pertahanan dan melindungi warga sipil serta tentara.
Surat kabar pro-pemerintah Al-Watan melaporkan serangan udara telah menghantam kumpulan pemberontak dan konvoi di Aleppo. Salah satu serangan dilaporkan menyebabkan korban jatuh di alun-alun Basel, menurut seorang warga. Sementara itu, Rusia melaporkan serangan misil dan bom yang menargetkan posisi pemberontak di provinsi Aleppo dan Idlib, mengklaim telah menewaskan sekitar 300 pejuang.
Serangan ini juga menghidupkan kembali konflik Suriah di tengah ketegangan regional, termasuk perang di Gaza dan Lebanon. Dengan Assad didukung oleh Rusia dan Iran, serta Turki memberikan dukungan kepada beberapa pemberontak, pertempuran ini menggarisbawahi kompleksitas geopolitik konflik Suriah.
Meskipun pertempuran di barat laut sebagian besar telah mereda sejak kesepakatan deeskalasi Turki-Rusia pada 2020, perkembangan terbaru ini menunjukkan bahwa stabilitas masih jauh dari tercapai.
(del)