Investor mengamati dengan cermat apakah penurunan terpanjang di sektor perumahan China akan menunjukkan tanda-tanda berakhir. Beberapa indikasi menunjukkan pemulihan sementara dan peningkatan kepercayaan, didorong oleh berbagai kebijakan mulai dari pelonggaran moneter hingga dukungan bagi pembeli rumah.
Harga perumahan menunjukkan “tanda-tanda stabilisasi,” terutama di kota-kota tier atas, menurut Lu Ting, seorang ekonom di Nomura Holdings Inc. Harga rumah bekas di Shenzhen, yang sering dianggap sebagai barometer, naik kembali pada Oktober, untuk pertama kalinya sejak April tahun lalu, berdasarkan data resmi. Penurunan harga rumah secara keseluruhan juga mulai mereda pada September dan Oktober.
Putaran stimulus saat ini memberikan “dampak yang lebih besar” dibandingkan bulan Mei, ketika stimulus hanya meningkatkan penjualan selama satu bulan, tulis Kristy Hung, analis properti Bloomberg Intelligence, dalam sebuah catatan terbaru.
Namun, Hung mengatakan bahwa pemulihan mungkin terbatas pada pengembang milik negara dan kota-kota besar, sementara kota-kota kecil cenderung terabaikan.
“Permintaan perumahan yang terbatas, ditambah dengan pasokan yang melimpah di kota-kota besar yang melonggarkan pembatasan pembelian rumah, menunjukkan bahwa pembeli dengan daya beli mungkin semakin tertarik pada proyek berkualitas di kota-kota besar,” kata Hung.
Dengan harga yang masih cenderung turun secara umum, mereka yang sudah memiliki rumah kemungkinan akan menunggu hingga harga mulai naik kembali sebelum membeli tempat tinggal yang lebih baik, ujar Wang Ying, direktur pelaksana di Fitch Ratings di Shanghai.
(bbn)