Transaksi ini dirancang untuk membantu produsen mobil tersebut mengurangi risiko pengurangan nilai saham akibat penerbitan obligasi konversi serta untuk mendapatkan pengurangan pajak penghasilan federal tertentu, menurut gugatan tersebut.
Namun, sebuah cuitan pada bulan Agustus 2018 oleh Musk mempersulit kesepakatan tersebut, menurut bank dalam gugatannya. Dalam cuitan yang kini terkenal, CEO Tesla tersebut menyatakan bahwa ia mempertimbangkan untuk menjadikan perusahaan itu privat dengan harga US$420 per saham dan bahwa ia telah mendapatkan "pendanaan yang terjamin."
JPMorgan menyatakan bahwa mereka memiliki kebebasan untuk menyesuaikan harga pelaksanaan waran berdasarkan faktor-faktor termasuk volatilitas saham Tesla. Bank tersebut melakukan penyesuaian setelah cuitan Musk dan saat Musk membatalkan rencananya.
Tesla kemudian mengajukan klaim balasan bahwa JPMorgan telah memanfaatkan cuitan tersebut untuk menurunkan harga pelaksanaan lebih dari 1,9 juta waran. Tesla menyebut gugatan bank itu sebagai pelanggaran perjanjian dengan itikad buruk dan upaya "sinis" untuk meraup keuntungan besar dari kesepakatan tersebut.
Kedua perusahaan dan pengacara yang mewakili mereka dalam kasus ini tidak segera menanggapi permintaan komentar terkait pengajuan pada hari Jumat yang membatalkan klaim tersebut.
Pengajuan ini dilakukan setelah putusan melawan JPMorgan pada bulan September oleh hakim federal Manhattan yang menangani kasus tersebut. Dalam putusannya, Hakim Distrik AS Paul Gardephe menolak permintaan bank agar ia memberikan putusan mendukung klaim pelanggaran kontrak oleh JPMorgan dan menolak klaim Tesla sebelum persidangan.
(bbn)