Logo Bloomberg Technoz

AS Terancam Gagal Bayar, Utang Indonesia Aman?

Ruisa Khoiriyah
03 May 2023 19:00

Menteri Keuangan Sri Mulyani melakukan penandatanganan Compact II Millennium Challenge Corporation (MCC). (Tangkapan Layar Instagram @smindrawati)
Menteri Keuangan Sri Mulyani melakukan penandatanganan Compact II Millennium Challenge Corporation (MCC). (Tangkapan Layar Instagram @smindrawati)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Negara dengan ukuran ekonomi terbesar di dunia Amerika Serikat (AS) tengah menghadapi kemelut ancaman gagal bayar utang jatuh tempo menyusul polemik yang masih memanas perihal batas pagu utang antara Gedung Putih dan pihak oposisi.

Amerika tercatat menanggung utang super jumbo sebesar US$30,93 triliun berdasarkan data Kementerian Keuangan AS (Treasury) untuk tahun fiskal 2022. Nilai utang sangat besar itu mengerek rasio utang AS hingga 124% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) negara tersebut.

Lonjakan utang AS yang dramatis dalam beberapa tahun terakhir tidak bisa dilepaskan dari pecahnya pandemi Covid-19 yang telah memaksa banyak negara, bukan cuma Amerika, menggelontorkan duit dalam jumlah ekstra besar untuk menstimulasi perekonomian yang sekarat diterpa wabah terburuk dalam 100 tahun itu.

Dalam riset yang ditulis oleh Marina Andrade, International Policy Centre for Inclusive Growth (IPC-I), seperti dikutip di socialprotection.org pada Selasa (24/1/2023), tercatat sebanyak 72% atau sekitar 94 dari 130  negara di belahan bumi selatan mengadopsi kebijakan subsidi untuk merespon dampak pandemi dan efek lanjutannya. 

Ilustrasi Situasi di Rumah Sakit AS Saat Pandemi Covid-19 (Sumber: Victor J. Blue/Bloomberg)

Amerika meluncurkan American Rescue Plan, program stimulus dengan nilai terbesar yang pernah diluncurkan oleh pemerintah senilai US$1,9 triliun. Sedangkan Eropa meluncurkan paket program pemulihan ekonomi merespon pandemi dengan anggaran mencapai €806.9 miliar.