Di luar proyek sektor hilirisasi, Jahja menilai aktivitas sektor ekonomi lain relatif melemah di tengah gejolak ekonomi global yang mempengaruhi gerak ekonomi nasional.
Sebagai informasi, BCA mengakumulasi total dana pihak ketiga (DPK) Rp1.125 triliun, naik tipis 3,4% yoy dengan dana giro dan tabungan atau CASA berkontribusi sekitar 82% dari total DPK. CASA naik 5,2% dibandingkan periode sebelumnya.
"Terjaganya pertumbuhan CASA selaras dengan peningkatan total frekuensi transaksi BCA
sebesar 21% yoy mencapai 26 miliar pada sembilan bulan pertama tahun 2024," yang disebut Hera, mobile banking dan internet banking berkontribusi 23 miliar atau naik 24% yoy. Data terkini menyebutkan pengguna BCA Mobile tercatat 31 juta dan myBCA 6 juta nasabah.
BCA dan entitasnya membukukan pertumbuhan kredit 14,5% year-on-year (yoy) hingga kuartal III-2024. Pertumbuhan total kredit bank swasta terbesar di Indonesia ini menjadikan laba BBCA mencapai Rp41,1 triliun.
Dalam paparan laporan keuangan yang disiarkan secara daring menyebutkan, laba bersih bank BCA mengalami kenaikan 12,8% secara yoy. Pada periode sebelumnya laba bersih BCA mencapai Rp36,4 triliun.
“Kinerja sepanjang sembilan bulan 2024 ditopang ekspansi pembiayaan, volume transaksi, dan pendanaan. Peningkatan kredit per September 2024 merefleksikan komitmen BCA untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur Bank BCA, Rabu (23/10/2024).
Ia menambahkan bahwa total kredit mampu dibukukan Bank BCA Rp877 triliun per September. Kredit korporasi mengalami pertumbuhan 15,9% menjadi Rp395,9 triliun. Segmen korporasi menjadi penyumbang terbesar dari sisi pertumbuhan.
Sementara itu, segmen UMKM juga mengalami pertumbuhan 14,2% menjadi Rp120 triliun. Dari sisi konsumer, pembiayaan salah satu dari Big Four di pasar modal Indonesia ini Rp216 triliun hingga September atau bertumbuh 13,1% secara yoy. Sub segmen kredit KPR berkontribusi Rp130 triliun (+10,7%), dan KKB Rp64,1 triliun (17,9%).
Menurut EVP Corporate Communication and Social Responsibility BCA Hera F Haryn, raihan pinjaman konsumen lain -mayoritas berasal dari kartu kredit Bank BCA- tercatat Rp21,9 triliun atau mengalami peningkatan 15% yoy.
Kontribusi kredit konsumer juga diraih dari permintaan pembiayaan pada gelaran BCA Expoversary 2024 dan BCA Expo 2024 dengan total aplikasi KPR dan KKB lebih dari Rp78 triliun.
Pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) perseroan tercatat Rp61,1 triliun atau tumbuh 9,5% yoy. Pendapatan non bunga bunga tumbuh 13,5% menjadi Rp19 triliun, "ditopang kenaikan pendapatan fee dan komisi sebesar 7% yoy.
Sementara itu total pendapatan operasional mencapai Rp80,1 triliun, atau bertumbuh naik 10,4% secara yoy. Indikator kinerja lain, seperti rasio loan at risk atau LAR turun dari 7,9% menjadi 6,1%. Rasio kredit bermasalah (NPL) pada kisarana 2,1%. "Pencadangan NPL dan LAR pada tingkat yang memadai, masing-masing 193,9% dan 73,5%," kata Hera.
(lav)