Logo Bloomberg Technoz

Perry Warjiyo: Semoga Dolar Amerika Tidak Menguat Lagi

Azura Yumna Ramadani Purnama
29 November 2024 21:40

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjoyo saat pertembuan tahunan Bank Indonesia 2024. (Tangkapan Layar Youtube Bank Indonesia)
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjoyo saat pertembuan tahunan Bank Indonesia 2024. (Tangkapan Layar Youtube Bank Indonesia)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo menyatakan bahwa kurs rupiah mengalami tekanan terhadap dolar Amerika Serikat (AS), bersama dengan beberapa negara lain di dunia.  Hal ini tidak terlepas dari migrasinya aliran modal dari pasar negara-negara berkembang kembali ke AS.

Rupiah diketahui masih dibayangi oleh kuatnya arus jual di pasar termasuk di bursa saham di mana IHSG sudah tergerus lebih dari 1% sampai Jumat (29/11/2024).

“Gejolak global berdampak negatif ke berbagai negara, Indonesia tidak terkecuali,” papar Perry di kantornya, Jakarta, Jumat.

Dengan proyeksi gejolak ekonomi yang masih terjadi tahun depan, regulator moneter Indonesia itu meminta seluruh pihak perlu waspada.

“Kita waspadai dengan respons kebijakan yang tepat untuk ketahanan dan kebangkitan ekonomi nasional yang sudah sudah payah kita bangun. Alhamdulillah kita bersyukur ekonomi nasional berdaya tahan dari rentetan gejolak global, bahkan dari pandemi Covid. Kuncinya hanya satu, sinergi,” papar dia.