Logo Bloomberg Technoz

Taksonomi Hijau Tak Cukup Hijau: Harus Ada Perubahan Nyata

Mis Fransiska Dewi
29 November 2024 17:10

Ekonomi Hijau (Dok Unsplash)
Ekonomi Hijau (Dok Unsplash)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Organisasi nirlaba Transformasi untuk Keadilan (TuK) Indonesia menilai bahwa pembaruan taksonomi hijau harus menghasilkan langkah progresif dan bukan sekadar menjadi agenda greenwashing.

Greenwashing adalah praktik untuk membuat suatu produk, kebijakan, atau aktivitas terlihat lebih ramah lingkungan atau sedikit berdampak bagi lingkungan dibandingkan kenyataannya. Melalui greenwashing, suatu pihak mengharapkan citra positif dari tindakannya yang 'hijau'.

Direktur Eksekutif TuK Indonesia, Linda Rosalina menegaskan, pembiayaan oleh sistem keuangan yang melibatkan energi fosil atau batu bara perlu dibatasi secara terukur. Sehingga lembaga keuangan lebih selektif dan hati-hati dalam memberikan pembiayaan.

“Taksonomi perlu memiliki klasifikasi yang jelas dan kuat. Sayangnya, kategori hijau saat ini hanya mengacu pada sertifikasi keberlanjutan. Padahal, perusahaan yang bersertifikasi seringkali tetap menyebabkan kerusakan lingkungan, melanggar HAM, bahkan beberapa beroperasi secara ilegal,” ujar Linda dalam agenda Ecofest 2024 oleh Bloomberg Technoz, dikutip Jumat (29/11/2024).

Dia juga mencontohkan terdapat sejumlah perusahaan bersertifikasi Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) yang tetap bermasalah dalam praktiknya.