Hal ini juga terjadi setelah Menhan Ukraina Rustem Umerov dan Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk Yeol bertemu pada Rabu (27/11/2024), di mana Kyiv secara luas diperkirakan telah meminta dukungan senjata untuk mengusir invasi Rusia yang sekarang didukung oleh Korut.
Korsel sebelumnya meningkatkan prospek pengiriman senjata ke Ukraina sebagai tanggapan atas pengiriman ribuan pasukan Korut ke Rusia untuk membantu upaya perang Kremlin. Hal ini menggarisbawahi risiko kedua belah pihak di semenanjung yang terbagi itu terseret ke dalam konflik.
Pada Jumat, Seoul mengerahkan jet-jet tempur setelah lima pesawat tempur dari China dan enam dari Rusia memasuki zona identifikasi udara yang dikelola oleh Korsel, menurut Kepala Staf Gabungan Korsel, yang semakin meningkatkan ketegangan di semenanjung yang sangat termiliterisasi itu.
Zona udara itu bukanlah wilayah udara teritorial Korsel, melainkan merupakan wilayah di mana pesawat-pesawat seharusnya mengidentifikasi diri mereka saat mereka mendekatinya.
Pesawat-pesawat itu terbang di atas perairan di lepas pantai timur dan selatan Korsel dan tidak ada pelanggaran terhadap wilayah udara teritorial negara itu.
(bbn)