Terjatuhnya IHSG yang begitu dalam merupakan efek secara langsung dari turunnya sejumlah saham Big Caps. Berikut diantaranya berdasarkan data Bloomberg.
- Bank Mandiri (BMRI) menekan 19,81 poin
- Alamtri Resources Indonesia (ADRO) menekan 19,2 poin
- Amman Mineral Internasional (AMMN) menekan 11,24 poin
- Bank Rakyat Indonesia (BBRI) menekan 6,52 poin
- GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) menekan 4,54 poin
- Barito Pacific (BRPT) menekan 3,76 poin
- Astra International (ASII) menyumbang 3,27 poin
- Barito Renewables Energy (BREN) menekan 2,81 poin
- Bank Negara Indonesia (BBNI) menyumbang 2,64 poin
- Bayan Resources (BYAN) menyumbang 2,55 poin
Adapun saham-saham perbankan lain juga jadi pendorong pelemahan IHSG, saham PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) drop 3,36% dan saham PT Bank Mayapada Tbk (MAYA) juga terjebak di zona merah dengan turun 3,25%.
Ambrolnya IHSG siang hari ini terseret sentimen perlambatan pertumbuhan ekonomi dalam negeri, dan ketidakpastian di sisi regional usai kemenangan Donald Trump dalam Pilpres Amerika Serikat.
Investor asing menjual saham-saham Indonesia mencapai US$52,9 juta pada perdagangan kemarin, Kamis (28/11/2024), menurut data bursa yang dikumpulkan oleh Bloomberg. Ini adalah hari ke-16 penjualan berturut-turut.
Sentimen memburuknya pasar mencerminkan sejumlah data yang menunjukkan tantangan-tantangan ekonomi yang dihadapi presiden baru Indonesia yang dilantik bulan lalu. Hal ini juga merupakan cerminan bahwa tidak ada negara di kawasan ini yang kebal terhadap kekhawatiran investor yang meningkat akibat kebijakan-kebijakan yang diusulkan Trump, termasuk tarif yang lebih tinggi, seperti yang diwartakan Bloomberg News.
Efek langsungnya, dolar yang lebih kuat mengurangi daya tarik aset-aset pasar negara berkembang. Rupiah telah jatuh sekitar 1% terhadap dolar AS bulan ini.
“Pelemahan IHSG baru-baru ini didorong oleh keluarnya dana asing dan kekhawatiran akan tekanan mata uang,” kata analis JPMorgan Henry Wibowo.
“Indonesia terkena dampak negatif dari menguatnya dolar.”
Produk Domestik Bruto (PDB) Kuartal Ketiga Indonesia naik dengan laju paling lambat dalam setahun, menurut data resmi yang dirilis awal bulan ini. Pertumbuhan laba kuartal ketiga di antara perusahaan-perusahaan Indonesia juga lebih lemah, mengutip laporan dari CGS International.
(fad)