Dia juga menyebut telah menemui Direktur Utama Pertamina untuk membahas kelanjutan keputusan investasi akhir atau final investment decision (FID) Rosneft Singapore Pte Ltd di proyek tersebut.
“Saya kemarin baru selesai ketemu Pak Dirut Pertamina (Simon Mantiri), tapi kita belum sempat mendetailkan,” kata Bahlil.
Bahlil mengakui, kementerian ESDM memang menargetkan FID Kilang Tuban tuntas pada November tahun ini. Namun, hal itu terkendala pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) Serentak karena ia juga merupakan Ketua Umum Partai Golkar.
“Saya memang agendakan akhir November, tapi kan kita baru selesai pilkada. Sebagai Ketum partai kan harus meng-clearance pilkada dulu,” ujar Bahlil.
Saat dimintai konfirmasi, Sekretaris Perusahaan PT KPI Hermansyah Y. Nasroen memberi isyarat Pertamina saat ini masih fokus pada proses dengan persiapan dokumen keputusan investasi akhir atau final investment decision (FID) oleh Rosneft Singapore Pte Ltd dalam proyek tersebut.
“Kan masih proses FID, jadi belum ada progres pembangunan,” kata Hermansyah melalui pesan singkat, Kamis (21/11/2024).
Di sisi lain, Hermansyah menegaskan, hingga kini Pertamina masih mempertahankan perusahaan Rusia itu sebagai tandemnya di proyek Kilang Tuban.
“Pertamina melalui anak usaha KPI, yaitu PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia [PRPP], saat ini masih bersama Rosneft untuk pelaksanaan proyek GRR Tuban,” ujarnya.
Hermansyah tidak banyak berkomentar saat ditanya apakah kepastian FID Rosneft di Kilang Tuban akan diputuskan sesuai tenggat pada November 2024, setelah ngaret dari target sebelumnya pada Maret.
(mfd/roy)