Logo Bloomberg Technoz

Tassia Sipahutar - Bloomberg News

Bloomberg, Bursa saham Asia realtif mengalami tekanan imbas sentimen krisis perbankan Amerika Serikat (AS) yang kian menghangat. Indeks Asia Pasific MSCI Inc. mengalami penurunan perdana dalam lima hari perdagangan terakhir.

Indeks utama Asia lain juga turun seperti Korea Selatan, Australia, juga Hong Kong. Pelaku pasar menantikan satu hal, keputusan petinggi The Fed soal masa depan moneter lewat kenaikan tingkat bunga, seperti diprediksi sebagian besar analis.

Konsensus dari para trader menyebut 90% diantaranya percaya The Fed dalam pertemuan komite Rabu akan kembali menaikkan suku bungan 25 bps. Jika benar terjadi ini jadi angka tertinggi sejak 2007.

Tercatat saham-saham bidang keuangan perbankan juga energi mengalami penurunan terdalam. Sementara Bursa Jepang dan China masih libur, dengan posisi kurs negara-negara kawasan relatif melemah terhadap dolar AS.

Indeks S&P 200 turun 1,2% pada akhir perdagangan terakhir AS pada Rabu pagi waktu Indonesia. Dengan pencapaian dua saham perbankan, PacWest Bancorp dan Western Alliance Bancorp anjlok 15%. Sehari sebelumnya kabar penyelamatan First Republic Bank muncul. JPMorgan Chase & Co. tampil sebagai pahlawan, dengan membeli saham First.

Indeks Euro Stoxx 50 mengalami kenaikan, dengan kontrak berjangka AS meningkat tipis.

The Fed juga dipercaya akan berhenti menaikkan tingkat bulan di Mei ini. Selanjutnya berangsur-angsur akan melonggarkan kebijakan moneter pada akhir tahun.  Tony Sycamore, seorang analis dariIG Australia Pty di Sydney memegaskan pada Juni The Fed memberi isyarat untuk menunda kenaikan bunga.

“The Fed tidak mungkin lagi memangkas bunga tahun ini, karena dapat menjadi katalis kenaikan yang lebih tinggi di pasar ekuitas,” kata dia.

Dolar mengalami pelemahan terdapat semua mata uang utama dunia yang tergabung dalam Grup-10. Semua pelaku pasar menanti rilis The Fed pada Rabu besok. Bursa berjangka mengalami naik tipis di Asia dengan laju dipengaruhi oleh sentimen sektor perbankan yang akan krisis. Permintaan aset safe haven menjadi meninggi.

(bbn)

No more pages