Logo Bloomberg Technoz

Tertekan Sentimen Regional Asia, IHSG Berpotensi Melemah

Muhammad Julian Fadli
29 November 2024 08:56

Karyawan di depan layar indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (7/11/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan di depan layar indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (7/11/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Jumat 29 November 2024, berpotensi melemah, tersengat sentimen regional yang menggarisbawahi kondisi ekonomi Jepang masih tertekan. Termasuk Bank Sentral Korea Selatan secara tak terduga memangkas suku bunga sebagai respons preventif terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS).

Pada perdagangan saham kemarin, Kamis (28/11/2024), IHSG ditutup di zona merah dengan kehilangan 45,73 poin (0,63%) hingga menutup hari di posisi 7.200.

Analisis Teknikal IHSG Jumat 29 November 2024 (Riset Bloomberg Technoz)

Secara teknikal IHSG berpotensi melanjutkan tren pelemahan menuju area support pada trendline garis putih ke area 7.170. Setelah perdagangan sebelumnya, IHSG break support kuat dengan tekanan amat tinggi pada time frame daily, bila terus berlanjut support selanjutnya 7.140 hingga 7.100.

Sedangkan untuk resistance pertama ada pada level 7.250 dengan catatan IHSG kokoh dan rebound dari support tersebut. Hingga melanjutkan kenaikan menuju 7.300 sampai dengan 7.310 sebagai resistance terkuat yang menarik dicermati. 

Sentimen pada perdagangan hari ini utamanya datang dari regional. Terutama datang dari rilisnya data inflasi Tokyo, Jepang, yang akan menjadi data kunci penentuan kebijakan bunga acuan Bank of Japan, akan dirilis hari ini.