Sementara keyakinan ekonomi pada November tercatat lebih tinggi ketimbang ekspektasi pasar di tengah perkembangan uang beredar (M3) Oktober yang lebih tinggi dari bulan sebelumnya.
Bank sentral Uni Eropa (ECB) diperkirakan akan memangkas bunga acuan pada pertemuan bulan depan hingga 50 bps untuk menstimulasi perekonomian.
Dari Asia, data inflasi Tokyo yang menjadi data kunci penentuan kebijakan bunga acuan Bank of Japan, akan dirilis hari ini. Sedangkan India akan melaporkan kinerja pertumbuhan ekonomi mereka yang diprediksi akan melemah akibat kebijakan ketat moneter juga fiskal.
Sementara dari dalam negeri, Bank Indonesia nanti malam akan menggelar Banker's Dinners atau pertemuan tahunan dengan para bankir dan stakeholder industri keuangan. Dalam forum tahunan itu, Gubernur BI Perry Warjiyo akan menyampaikan proyeksi ekonomi tahun-tahun mendatang.
Analisis teknikal
Secara teknikal nilai rupiah berpotensi melanjutkan tren penguatan ke target resistance potensial terdekat di Rp15.850/US$ hingga Rp15.810/US$. Level resistance selanjutnya menarik dicermati pada Rp15.800/US$, yang saat ini makin mendekati resistance psikologis potensial.
Adapun secara tren jangka menengah, rupiah terkonfirmasi memiliki resistance potensial terdekat di MA-200 di Rp15.840/US$, yang tercermin dari time frame daily hingga MA-100 paling potensial di Rp15.750/US$.
Sementara itu, nilai rupiah juga terkonfirmasi mencatat level support Rp15.900/US$ dari posisi sebelumnya, sementara kisaran support rupiah di antara Rp15.930 sampai dengan Rp15.950/US$.
(rui)