Logo Bloomberg Technoz

Jelang Banker's Dinner, Rupiah Berpeluang Pertahankan Penguatan

Tim Riset Bloomberg Technoz
29 November 2024 07:40

Karyawan merapihkan uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan merapihkan uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah berpeluang melanjutkan penguatan pada perdagangan hari terakhir pekan ini. Indeks dolar Amerika Serikat (AS) masih bertahan di kisaran lebih rendah, memberi ruang lebih leluasa bagi rupiah dan mata uang emerging market bergerak lebih kuat.

Sentimen di pasar global cenderung kalem karena kemarin pasar AS ditutup untuk perayaan Thanksgiving Day. Alhasil, perhatian pasar sejak kemarin banyak terarah ke kawasan ekonomi terbesar lain yakni Zona Euro yang dibayangi risiko resesi akibat pelemahan ekonomi hingga membutuhkan pelonggaran moneter lebih besar.

Indeks dolar AS tadi malam ditutup melemah terbatas di kisaran 106,04. Keterbatasan gerak dolar AS memberi ruang penguatan pada rupiah forward kemarin. Kontrak rupiah NDF-1M ditutup menguat 0,12% dan pagi ini bertahan di kisaran Rp15.893/US$. Level rupiah forward tersebut lebih lemah ketimbang posisi penutupan rupiah spot kemarin di Rp15.870/US$.

Pagi ini, mata uang Asia bergerak lebih semangat dengan mayoritas menguat terhadap dolar AS. Yen memimpin penguatan, naik nilainya 0,37% jelang rilis data inflasi pagi ini. Sedangkan dolar Singapura menguat 0,13%, ringgit 0,10%, yuan offshore naik tipis 0,04%.

Pasar mencermati yang terjadi di Zona Euro. Keyakinan konsumen dan industri di Benua Biru pada November terjaga stabil. Namun, keyakinan sektor jasa di Zona Euro menurun.