Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) naik lagi pada perdagangan kemarin. Ini membuat harga CPO genap naik 4 hari beruntun.

Pada Kamis (28/11/2024), harga CPO di Bursa Malaysia untuk kontrak pengiriman Februari ditutup di MYR 4,884/ton, Melesat 1,79% dibandingkan hari sebelumnya dan menjadi yang tertinggi sejak 19 November.

Harga CPO pun sah naik 4 hari berturut-turut. Selama 4 hari tersebut, harga naik 5,26%.

Perkembangan harga minyak nabati pesaing ikut mengerek harga CPO. Kemarin, harga minyak kedelai di bursa Dalian (China) naik 0,1%. Sementara di Chicago Board of Trade (Amerika Serikat/AS), pasar tutup karena perayaan Thanksgiving.

Sedangkan harga minyak rapeseed melonjak 1,52%. Saat harga minyak nabati lain makin mahal, maka keuntungan untuk menggunakan CPO menjadi bertambah. Sebab, berbagai komoditas ini memang bisa saling menggantikan.

Selain itu, perkembangan kurs ringgit Malaysia juga menguntungkan CPO. Kemarin, mata uang Negeri Harimau Malaya melemah 0,09% terhadap dolar AS.

CPO adalah aset yang dibanderol dalam ringgit. Saat ringgit terdepresiasi, maka CPO menjadi lebih murah bagi investor yang memegang mata uang lainnya. Permintaan CPO naik, harga pun mengikuti.

Produksi minyak kelapa sawit./Bloomberg-Ferley Ospina

Analisis Teknikal

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), CPO berada di zona bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 50,91. 

RSI di atas 50 menandakan suatu aset sedang di posisi bullish. Namun RSI CPO masih tipis di atas 50 sehingga cenderung netral.

Adapun indikator Stochastic RSI ada di 9,77. Masih di bawah 20, tergolong jenuh jual (oversold).

Oleh karena itu, harga CPO pun masih berpeluang naik. Target resisten terdekat adalah MYR 4.894/ton. Jika tertembus, maka MYR 4.916/ton bisa menjadi target selanjutnya.

Target support terdekat ada di MYR 4.861/ton. Penembusan di titik ini berisiko membawa harga CPO turun lagi menuju MYR 4.834/ton.

(aji)

No more pages