"Meski Indonesia masih punya rasio kepemilikan mobil yang rendah," ujar dia.
Sejalan dengan kampanye net zero esmission, pemerintah telah menargetkan penurunan emisi sesuai dengan kesepakatan global 43,2%. Pemerintah, kata dia, menyiapkan sejumlah insentif, seperti bebas bea masuk 0% hingga PPNDPT utk EV.
"Ini sudah dirancang untuk mendorong investasi dan akselerasi transisi menuju energi baru terbarukan," ujarnya.
Faisol mengaku optimistis pasar EV akan terus berkembang. Pemerintah mengakui hingga saat ini sudah banyak produk-produk lokal yang merupakan pabrikan Indonesia, meski komponennya masih ada yang dari luar negeri.
"Tapi TKDN-nya cukup tinggi. Kemenperin mendorong terus supaya pabrikan ini perbesar komponen lokalnya," ujar dia.
Seperti diketahui, pada tahun ini Gaikindo juga telah menurunkan target penjualan mobil, dari 1,1 juta unit menjadi 850 ribu. Gaikindo mengakui masyarakat mengalami kelemahan daya beli, berdampak aktivitas jual beli mobil baru.
Penjualan ritel mobil nasional turun 11,9% dari Januari hingga September 2024 dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Data penjualan pada September 2024 juga menunjukkan penurunan sebesar 10,6% secara tahunan.
Adapun di tingkat wholesales, sepanjang Januari—September 2024 juga mengalami penurunan dibandingkan dengan periode yang sama pada 2023.
Data Gaikindo menunjukkan kinerja penjualan mobil di tingkat wholesales berdasarkan brand, sepanjang Januari hingga September tahun ini, hanya 633.218 unit atau turun 16,2% dari 755.778 unit dari rentang yang sama tahun sebelumnya alias secara secara tahunan.
(ain)