"Ini juga akan menjadi salah satu alternatif target pasar kami di sektor EPCC seperti smelter, pembangkit listrik, baik itu berasal dari renewable energy termasuk ke energi nuklir."
Masih Banyak Tantangan
Mahendra mengakui, tantangan WIKA ke depan tidak hanya dari pembatasan anggaran infrastruktur, tapi juga kondisi perusahaan. WIKA masih tertekan beban keuangan dan masih perlu melakukan restrukturisasi utang.
"Kami akan berusaha menekan beban-beban keuangan tersebut dan tentunya dengan beberapa langkah seperti restrukturisasi pinjaman,” kata Mahendra.
Selain menekan beban keuanga, WIKA juga akan mengurangi beban operasional. Namun, manajemen memastikan efisiensi yang dilakukan itu tidak dengan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) melainkan merekrut pekerja baru dibawah jumlah pegawai yang sudah pensiun sebelumnya.
“WIKA memang belum mengganti secara sepenuhnya jumlah pegawai-pegawai yang sudah memasuki masa pensiun. Tetap kita juga ada perekrutan, tapi itu jumlahnya tidak sebesar pegawai-pegawai yang memang sudah habis masa kontraknya dan juga sudah memasuki masa pensiun sehingga diharapkan dengan itu biaya usaha kita bisa lebih sedikit,” ujarnya.
(fik/dhf)