Bloomberg News, Eko Listiyorini and Bernadette Toh
Hujan deras dan banjir bandang di Asia Tenggara berdampak terhadap produktivitas perkebunan kelapa sawit dan karet, mengganggu pasokan listrik, dan memaksa ribuan orang mengungsi.
Indonesia dan Malaysia, dua produsen minyak kelapa sawit terbesar di dunia, telah dilanda tanah longsor dan pemadaman listrik. Thailand dan Filipina menghadapi banjir parah di beberapa wilayah, menurut badan cuaca pemerintah.
Singapura juga menerima sekitar setengah dari curah hujan normalnya di bulan November dalam satu hari selama akhir pekan.
Hujan deras tidak jarang terjadi pada saat ini karena musim hujan, tetapi intensitas curah hujannya tidak biasa. Minyak kelapa sawit naik untuk hari keempat di Kuala Lumpur karena kekhawatiran pasokan, sementara karet berjangka di Singapura melonjak sebanyak 6,8%, sebelum menyerahkan sebagian keuntungannya.
Produksi minyak kelapa sawit di Malaysia diperkirakan merosot sebanyak 10% selama 25 hari pertama bulan November dari bulan sebelumnya karena hujan, menurut Paramalingam Supramaniam, seorang direktur di pialang Pelindung Bestari yang berbasis di Selangor.
Perusahaan listrik Tenaga Nasional mengatakan telah menutup 14 gardu induk di negara bagian Kelantan di Malaysia timur karena situasi banjir yang semakin parah, dan kantor berita negara Bernama melaporkan lebih dari 25.000 orang telah mengungsi.
20 orang meninggal dunia di Sumatra Utara, Indonesia, pekan ini karena tanah longsor, menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Sumatera adalah salah satu daerah penghasil utama minyak kelapa sawit di negara ini.
Di Filipina, biro cuaca nasional telah memperingatkan tentang banjir besar di wilayah Caraga selatan, yang menghasilkan sepertiga dari produksi minyak kelapa sawit negara itu. Kepulauan ini telah dilanda serangkaian badai hebat tahun ini, yang menyebabkan kerugian besar dari padi hingga jagung.
Hujan deras diperkirakan akan terjadi selama dua hari di beberapa daerah di Thailand selatan, yang menghasilkan sebagian besar produksi karet alam negara itu. Departemen Meteorologi Thailand mengatakan pada hari Kamis bahwa ada risiko banjir bandang di wilayah tersebut.
(bbn)
