Logo Bloomberg Technoz

Dengan waktu berkuasa kurang dari dua bulan lagi sebelum diambil alih Presiden terpilih Donald Trump, pemerintahan Biden telah berusaha untuk memperkuat kemampuan militer Ukraina.

Trump telah berjanji untuk mengakhiri perang dengan cepat. Zelenskiy juga telah mengatakan bahwa konflik ini harus berakhir tahun depan. Namun, masih belum jelas bagaimana hal itu akan terjadi karena pasukan Presiden Rusia Vladimir Putin terus mendorong lebih jauh ke wilayah Ukraina.

Pejabat tersebut mengatakan bahwa diskusi telah dimulai dengan tim Trump yang akan datang, namun ia tidak dapat berkomentar mengenai apa yang sedang direncanakan oleh pemerintahan yang baru.

Juru bicara Gedung Putih John Kirby, dalam sebuah pernyataan pada Rabu (27/11/2024), memberikan jaminan bahwa komitmen pemerintahan Biden tetap kuat. “Kami benar-benar akan terus mengirimkan senjata dan peralatan kepada Ukraina. Kami tahu itu sangat penting,” katanya.

Rusia menguasai sebagian besar wilayah Ukraina. (Bloomberg)

“Namun demikian juga tambahan tentara baru pada saat ini. Faktanya, kami yakin tambahan tentara adalah kebutuhan paling vital mereka. Jadi, kami juga siap untuk meningkatkan kapasitas pelatihan kami jika mereka mengambil langkah yang tepat.”

Biden mengungkapkan bahwa pemerintahannya di hari-hari terakhir memerintah bermaksud menyediakan ribuan peluru artileri dan roket, serta ratusan pencegat rudal, kendaraan, dan sistem persenjataan lainnya dengan menggunakan dana yang telah disetujui oleh Kongres.

Ukraina menyatakan bahwa saat ini mereka masih membutuhkan senjata dan peralatan untuk para tentaranya. Zelenskiy mengatakan dalam sebuah pidato pada 19 November bahwa kementerian pertahanan harus menciptakan insentif bagi warga negara berusia di bawah 25 tahun untuk gabung perang, tetapi mengulangi bahwa tidak ada rencana untuk mengubah usia wajib militer.

“Jangan ada spekulasi,” katanya, ”negara kita tidak sedang mempersiapkan untuk menurunkan usia wajib militer.”

(bbn)

No more pages