Kebijakan perdagangan Trump bertentangan dengan tujuan lain yang telah ditetapkan oleh presiden baru untuk memangkas biaya energi domestik dan menurunkan biaya bensin di bawah US$2 per galon.
"Ini bukan situasi yang baik," kata De Haan dalam sebuah wawancara telepon. “Hal ini sebenarnya bertentangan dengan sikap Trump terhadap deregulasi untuk industri minyak, dan hal ini sangat merugikan bagi kilang minyak.”
Risiko kenaikan harga menggarisbawahi bagaimana AS masih bergantung pada impor minyak mentah yang digunakan untuk membuat bensin dan solar.
Bahkan, janji Trump untuk "melakukan fracking, frack, frack" ("bor, bor, bor") pada ladang serpih atau shale Amerika tidak akan banyak membantu meredakan situasi itu.
Produksi domestik sebagian besar terdiri dari jenis minyak mentah yang dikenal sebagai minyak ringan manis atau lightsweet, tetapi kilang-kilang di negara itu membutuhkan jenis yang dikenal sebagai minyak mentah berat untuk menghasilkan bahan bakar.
Itu menyoroti mengapa meskipun produksi minyak AS telah melonjak ke tingkat rekor, negara itu masih membutuhkan impor.
Tahun lalu, produsen bahan bakar mengimpor 6,5 juta barel minyak per hari — setara dengan produksi gabungan Irak dan Kuwait. Jumlah itu mencapai 40% dari minyak mentah yang dimurnikan di negara itu.
Tarif akan memperbarui ketakutan akan inflasi dan berpotensi memukul keras produsen bahan bakar AS pada saat margin menyusut, pembalikan dari tahun-tahun sebelumnya ketika pandemi dan invasi Rusia ke Ukraina mengguncang pasar dan meningkatkan laba.
“Kanada dan Meksiko adalah mitra dagang energi utama kami dan menjaga arus bebas produk energi melintasi perbatasan kami sangat penting bagi keamanan energi Amerika Utara dan konsumen AS,” kata Scott Lauermann, juru bicara American Petroleum Institute, kelompok dagang terbesar di industri minyak AS.
Di antara pembeli terbesar adalah BP PLC, Exxon Mobil Corp dan kilang minyak AS terkemuka Marathon Petroleum Corp. Daftar tersebut juga mencakup perusahaan minyak negara Meksiko Pemex dan Motiva milik Saudi Aramco, keduanya pemilik kilang minyak di Texas.
Penyuling minyak di wilayah Midwest bagian atas, yang dikenal sebagai pasar PADD 2, memperoleh sekitar 75% minyak mentah mereka dari Kanada dan akan paling terpengaruh jika Trump mewujudkan ancamannya, kata Bob McNally, presiden Rapidan Energy Group dan penasihat dalam pemerintahan George W. Bush.
“Kanada dan penyuling minyak PADD 2 saling terkait erat, dengan sedikit pilihan untuk mengalihkan dan mengganti,” kata McNally dalam sebuah wawancara. Rapidan memperkirakan peluang Trump untuk meneruskan rencana yang diumumkannya minggu ini adalah 25%.
Penerapan tarif impor minyak mentah tidak mungkin terjadi, kata David Oxley, ekonom komoditas di Capital Economics. Namun, jika benar-benar terjadi, "kemungkinan besar akan mengakibatkan penurunan produksi minyak di Kanada dan Meksiko, kenaikan harga bensin AS, dan dapat menyebabkan pengetatan pasar minyak global dalam jangka menengah," katanya dalam sebuah laporan.
(bbn)