Logo Bloomberg Technoz

Survei Bloomberg: Ekonomi RI Kian Lesu, Risiko Resesi Membesar

Ruisa Khoiriyah
28 November 2024 12:00

Pengunjung beraktivitas di jembatan salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta Barat, Minggu (14/4/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Pengunjung beraktivitas di jembatan salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta Barat, Minggu (14/4/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Ekonomi Indonesia pada kuartal terakhir tahun ini diperkirakan hanya tumbuh 4,93% year-on-year menurut hasil survei Bloomberg yang terbaru terhadap 32 ekonom, yang dilansir hari ini. Proyeksi ini lebih kecil dibanding perkiraan dalam survei sebelumnya pada level 5%. 

Selain itu, bila ramalan para ekonom itu terpenuhi, berarti pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia makin melambat di pengujung tahun karena pada kuartal III-2024 lalu perekonomian hanya tumbuh 4,95%.

Para ekonom yang disurvei pada periode 21-27 November itu, di tengah lanskap global yang telah berubah cepat dengan keterpilihan Donald Trump dalam Pilpres awal bulan, memprediksi pertumbuhan ekonomi RI secara keseluruhan tahun ini akan stuck di angka 5%, melambat dibanding capaian 2023 sebesar 5,05%.

Para ekonom juga menilai, ekonomi RI pada 2025 masih akan terjebak kelesuan dengan capaian pertumbuhan hanya di 5%. 

Yang juga perlu dicatat, para ekonom juga menilai perekonomian Indonesia memiliki potensi mengalami resesi dalam 12 bulan dengan probabilitas makin besar, mencapai 10%. Sebagai perbandingan, pada Juli lalu, risiko resesi ekonomi RI masih 0%.