Tim tersebut nantinya akan dipimpin langsung oleh Bahlil dan Menteri Energi dan Industri UEA Suhail Mohammed Al Mazrouei. “Ini sudah diceritakan lama dan kita akan lakukan segera mungkin.”
Industri Aluminium
Ketiga, dalam kunjungannya ke UEA pekan lalu, Bahlil juga membahas kerja sama pengembangan industri aluminium di Indonesia bekerja sama antara PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau Inalum dan Emirates Global Aluminum (EGA).
“[UEA] ingin membangun industri aluminium dan akan bekerja sama dengan BUMN kita maupun perusahaan nasional dengan pengelolaan hilirisasi bauksit. Dengan memakai energi baru terbarukan,” kata Bahlil.
Sebelumnya Bahlil menyebut, langkah ini merupakan bagian dari salah satu perwujudan dari program Asta Cita yang digalakkan oleh Presiden Prabowo, khususnya terkait dengan swasembada energi dan hilirisasi.
Di sisi lain, kerja sama ini dapat mendorong kolaborasi antarbadan usaha dari kedua negara dalam bidang rantai pasok mineral, yang di dalamnya termasuk pengolahan terintegrasi industri antara (midstream) dan hilir (downstream), serta manufaktur.
"Kolaborasi ini merupakan bagian dari pengembangan EBT, termasuk inisiatif dekarbonisasi, pengurangan emisi, dan pengembangan kegiatan migas meliputi hulu dan hilir dengan mendorong teknologi dan inovasi rendah emisi," tambahnya.
Untuk diketahui, Bahlil baru saja kembali dari Abu Dhabi, UEA usai menemani Presiden Prabowo Subianto dalam lawatannya ke negara tersebut akhir pekan lalu.
Indonesia dan UEA sepakat untuk bekerja sama melalui nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) yang diteken oleh Bahlil dan Menteri Energi dan Infrastruktur PEA Suhail Mohammed Faraj Al Mazrouei.
Prosesi penandatanganan berlangsung di sela kunjungan kerja Prabowo bertemu Presiden Persatuan Emirat Arab (PEA) Mohamed bin Zayed Al Nahyan, Sabtu (23/11/2024), di Abu Dhabi.
(mfd/wdh)