Logo Bloomberg Technoz

Selisih Imbal Hasil Melebar Lagi, Bantu Poles Pamor Obligasi RI

Redaksi
28 November 2024 10:25

Ilustrasi pasar obligasi (Sumber: Bloomberg)
Ilustrasi pasar obligasi (Sumber: Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Tingkat imbal hasil Treasury, surat utang Amerika Serikat (AS) melanjutkan penurunan pagi ini di Asia, kembali ke level ketika Donald Trump belum memenangkan Pilpres pada awal bulan dan melambungkan pamor dolar AS.

Yield Treasury pada sesi perdagangan di Asia Kamis pagi turun 4,3 bps ke 4,26% untuk tenor acuan 10 tahun. Ketika Trump memenangkan Pilpres, yield UST sempat menyentuh 4,45%, memantik tekanan jual di pasar surat utang emerging market akibat imbal hasil yang kian menyempit. 

Rebound harga Treasury kini memperlebar lagi selisih imbal hasil investasi obligasi antara AS dengan Indonesia. Dari tadinya sempat tersisa 230 bps, kini mulai melebar kembali jadi 268 bps. Pagi ini, yield INDOGB, surat utang terbitan Pemerintah RI berdenominasi rupiah, untuk tenor 10Y bergerak di kisaran 6,94%.

Pelebaran lagi selisih imbal hasil bisa membantu mendongkrak pamor surat utang RI yang sejauh ini dinilai relatif lebih mahal bila dibandingkan obligasi dari emerging market lain di luar Asia.

Saat ini, surat utang yang dijual di emerging market Asia dinilai masih kalah pamor dibandingkan obligasi global lain karena valuasinya sudah mahal, terutama bila kebijakan tarif Donald Trump ternyata lebih kecil dibandingkan yang dikhawatirkan.