Logo Bloomberg Technoz

Seperti yang diwartakan Bloomberg News, Biro Analisis Ekonomi pada Rabu, inflasi PCE inti—yang tidak memasukkan komponen makanan dan energi—mencatat kenaikan 2,8% dibandingkan dengan Oktober tahun lalu, dan 0,3% secara bulanan. 

Inflasi PCE AS. (Sumber: Bloomberg)

Dalam basis tahunan rentang tiga bulan—acuan yang sering digunakan ekonom untuk melacak tren inflasi—inflasi PCE inti tersebut juga meningkat 2,8%.

Pendapatan Pribadi yang disesuaikan dengan inflasi juga mencatat kenaikan 0,4% pada Oktober, yang merupakan peningkatan tertinggi sejak Januari.

Data-data terbaru tersebut mendukung pernyataan pejabat The Fed, di mana belum ada urgensi untuk memangkas suku bunga selama pasar tenaga kerja tetap sehat dan ekonomi terus tumbuh.

Meskipun inflasi masih membutuhkan waktu untuk kembali ke target 2%, prospek kebijakan moneter menjadi lebih rumit –ditambah lagi dengan agenda ekonomi Presiden Terpilih Donald Trump.

“Langkah terakhir menuju stabilitas harga dihambat oleh inflasi yang masih ‘lengket’ dan tantangan di sepanjang jalan,” kata Quincy Krosby dari LPL Financial.

Probabilitas Federal Funds Rate di Desember (Sumber: CME FedWatch)

Para pejabat The Fed menyatakan dukungan luas terhadap pendekatan yang hati-hati dalam pemotongan suku bunga di masa mendatang, mengingat Ekonomi AS tetap solid dan inflasi perlahan menurun. Hal ini terungkap dalam risalah rapat kebijakan terbaru mereka.

Dalam risalah tersebut, beberapa pejabat menyatakan bahwa The Fed dapat menghentikan sementara pemangkasan suku bunga dan mempertahankan biaya pinjaman pada tingkat yang restriktif jika inflasi tetap tinggi. Namun, ada juga yang menyebut pemangkasan bisa dipercepat jika ekonomi atau pasar tenaga kerja memburuk.

Analis Phintraco Sekuritas memaparkan, Wall Street alami profit taking pada perdagangan Rabu sebelum libur Thanksgiving pada 28 November 2024.

“Aksi jual tersebut dipicu oleh kenaikan salah satu indikator inflasi di AS, yaitu Personal Consumption Expenditure (PCE) ke 2,3% yoy di Oktober 2024 dari 2.1% yoy di September 2024,” mengutip riset Phintraco.

Realisasi dinilai memperkuat petunjuk kebijakan less-aggressive dari sejumlah petinggi The Fed dalam satu bulan baru-baru ini.

Sementara itu, Analis BRI Danareksa Sekuritas memaparkan, rebound IHSG mulai tertahan resisten MA-20 di 7.310.

“Trend masih Bearish, masih ada potensi penurunan lanjutan ke area support 7.140 selagi trend masih Bearish,” papar BRI Danareksa Sekuritas dalam risetnya pada Kamis (28/11/2024).

BRI Danareksa juga memberikan catatan, waspadai penurunan lebih dalam jika harga turun di bawah support 7.140.

(fad)

No more pages