Logo Bloomberg Technoz

Bahlil: Industri Migas RI Tak Akan Terdampak Jika Shell Hengkang

Mis Fransiska Dewi
28 November 2024 09:10

Seorang pelanggan mengisi bahan bakar tanker gas Shell Plc dengan bahan bakar diesel./Bloomberg-Samsul Said
Seorang pelanggan mengisi bahan bakar tanker gas Shell Plc dengan bahan bakar diesel./Bloomberg-Samsul Said

Bloomberg Technoz, Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyatakan Indonesia tidak akan terdampak hal apapun seandainya perusahaan energi Eropa, Shell, memang berencana angkat kaki dari industri migas di dalam negeri; baik di lini hulu maupun hilir.

Menurut Bahlil, masih banyak perusahaan yang akan berinvestasi di Tanah Air khususnya di lini hulu minyak dan gas bumi (migas). Hal itu dia ketahui lantaran kementriannya memang menjadi penanggung jawab kegiatan investasi hulu migas.

Enggak ada dampaknya. Apa ada dampaknya? Kan banyak juga sekarang investasi yang masuk. Saya keliling terus dan sekarang kita minta Pertamina untuk menambah capex [belanja modal atau capital expenditure] dalam rangka bagaimana meningkatkan eksplorasi,” kata Bahlil kepada awak media, Rabu (27/11/2024).

Di sisi lain, Bahlil juga belum mendapatkan informasi ihwal desas-desus Shell yang disebut berencana menutup bisnis stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU)-nya di Indonesia.

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia. (Dimas Ardian/Bloomberg)

“Saya belum mendapat informasi resmi terhadap informasi yang terkait dengan Shell. Saya juga belum menerima surat dari mereka. Biasanya kalau mereka mau ada rencana seperti itu [hengkang], pasti mereka menyampaikan kepada kami. Jadi saya belum bisa menjelaskan karena detailnya belum saya terima,” jelas Bahlil.