Logo Bloomberg Technoz

Rupiah Berpeluang Lebih Trengginas Meski di Rentang Terbatas

Tim Riset Bloomberg Technoz
28 November 2024 07:40

Karyawan menghitung uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan menghitung uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah berpeluang menguat dalam perdagangan spot hari ini, terbantu sentimen pasar global yang cenderung lebih tenang pasca rilis data inflasi PCE semalam yang sesuai ekspektasi.

Indeks dolar Amerika Serikat (AS) semalam ditutup melemah cukup dalam 0,87% ke level 106,08, bersamaan dengan kebangkitan harga Treasury, surat utang AS. Yield UST-10Y kembali turun ke level sebelum Donald Trump memenangkan Pilpres pada 5 November lalu. Lelang Treasury juga masih mencatat permintaan yang kuat dari pasar.

Latar belakang pasar global yang lebih stabil dengan sentimen risk-on mulai menyala lagi, seharusnya bisa menguntungkan aset-aset di emerging market termasuk Indonesia.

Tadi malam, sejurus dengan pelemahan indeks dolar AS, rupiah di pasar forward ditutup menguat di Rp15.900/US$. Pagi ini, rupiah nondeliverable-forward kontrak 1 bulan (NDF-1M), dibuka menguat dan selanjutnya bergerak di Rp15.886/US$.

Akan tetapi, potensi penguatan rupiah kemungkinan juga masih dibayangi sentimen regional. Juga, sentimen seputar arah kebijakan tarif Trump.