“Ini sekaligus menandai kenaikan tertinggi dalam tiga tahun untuk bulan November. Berdasarkan data dari CoinGlass, November tercatat sebagai bulan yang paling bullish, dengan rata-rata penutupan lebih dari 40% sepanjang satu dekade. Dengan tren ini, sangat besar kemungkinan BTC akan menutup bulan November 2024 dengan hasil yang positif,” mengutip riset yang diterbitkan Rabu (27/11/2024).
Mencermati harganya, Bitcoin sedang mengalami penurunan dari level tertingginya (All Time High/ATH) di angka US$99.588 yang dicapai pada Jumat kemarin, lalu melandai ke posisi saat ini US$93.503 pada Rabu (27/11/2024) siang pukul 15.00 WIB.
Bitcoin diperdagangkan di kisaran US$93.550, dengan indikasi rebound dari level US$93.000 dan berpotensi kembali menguji resistance potensial US$96.000 hingga ATH lagi di US$99.588.
“Namun, jika Bitcoin gagal bertahan di atas US$93.000, ada potensi koreksi menuju MA-20 dan support di US$88.750,” papar Panji. Sementara secara year to date (ytd), kenaikannya mencapai 121,44%.
Bersamaan dengan Bitcoin yang bullish di sepanjang tahun 2024, altcoin lain ikut melonjak hingga tiga digit, dengan Dogecoin DOGE milik Elon Musk mencapai US$0,3973, Solana SOL menyentuh US$234,47, dan XRP Koin berada di US$1,41, masing-masing mencatatkan kenaikan mencapai 344,04%, 130,98%, dan 128,98%.
Altcoin lain juga merasakan dampak positif dari reli ini. Stellar XLM, Toncoin TON, dan Shiba Inu SHIB mencatatkan kenaikan harga signifikan. XLM melonjak 256,44% menjadi US$0,4598, TON +173,61% ke US$6,32, dan SHIB +138,68% ke US$0,00002479 di sepanjang tahun berjalan 2024 perdagangan.
“Kenaikan ini tidak terlepas dari tingginya minat investor yang mengalir ke Altcoin mengikuti momentum dari Bitcoin,” kata Panji baru-baru ini.
Panji menyebut, momentum bullish sampai dengan siang ini membuka peluang besar bagi Bitcoin untuk mencetak rekor harga baru. “Jika sentimen institusional tetap kuat dan data ekonomi mendukung, kemungkinan Bitcoin menembus US$100.000 semakin besar,” optimisnya.
Namun, Panji mengingatkan bahwa volatilitas tetap menjadi faktor utama di pasar Aset Kripto. Investor perlu tetap waspada terhadap fluktuasi harga yang bisa terjadi saat Bitcoin mendekati level psikologis yang signifikan ini.
Pada pekan lalu, ETF Bitcoin Spot mencatatkan ATH dari sisi total net inflow mingguan sejak pertama kali diperdagangkan pada 11 Januari 2024, dengan mencatat angka US$3,3 miliar pada periode perdagangan 18–22 November 2024.
Adapun, inflow harian tertinggi pekan lalu mencapai US$1 miliar pada 21 November 2024. Data ini mengindikasikan meningkatnya permintaan dari institusi keuangan tradisional untuk eksposur langsung terhadap Bitcoin.
Selain itu, peluncuran opsi trading untuk BlackRock’s iShares Bitcoin Trust ETF mencetak volume perdagangan sebesar US$1,9 miliar dalam satu hari perdagangan pada 19 November.
“Ini menunjukkan betapa cepatnya produk keuangan berbasis Bitcoin diintegrasikan ke dalam pasar tradisional,” tambah Panji.
(fad/wep)