“Meskipun laba di perusahaan industri berskala besar masih mengalami penurunan, implementasi kebijakan yang lebih cepat dan pengenalan langkah-langkah tambahan telah meningkatkan kinerja mereka,” kata Biro Statistik Nasional dalam pernyataannya.
Keuangan perusahaan menjadi lebih tertekan karena China menghadapi lemahnya permintaan domestik dan periode deflasi terpanjang sejak 1999. Harga produsen tercatat turun lebih cepat pada Oktober, sementara output industri stagnan.
Meski demikian, tanda-tanda pemulihan mulai terlihat. Kebijakan pelonggaran moneter hingga dukungan untuk sektor properti sejak akhir September mulai memberikan efek positif. Investasi infrastruktur stabil, dan tingkat pengangguran perkotaan turun pada Oktober ke level terendah dalam empat bulan terakhir.
Namun, tantangan baru muncul setelah kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden AS bulan ini. Ancaman tarif tinggi terhadap barang-barang China dari Trump berisiko memperburuk sektor ekspor negara tersebut, yang sudah menghadapi hambatan perdagangan lebih besar dari kawasan seperti Uni Eropa.
(bbn)