Logo Bloomberg Technoz

Harga Nikel Bakal Menguat Tahun Depan, Simak Faktor Penopangnya

Mis Fransiska Dewi
27 November 2024 10:40

Bijih nikel./Bloomberg-Andrey Rudakov
Bijih nikel./Bloomberg-Andrey Rudakov

Bloomberg Technoz, Jakarta PT Mineral Industri Indonesia (MIND ID) memproyeksikan harga nikel akan melebihi US$16.000/ton pada 2025, meski belum akan menembus US$20.000/ton, ditopang oleh sederet faktor geopolitik serta prospek pengembangan industri kendaraan listrik dunia.

“Harga nikel London Metal Exchange [LME] di US$16.000-an per ton. Minggu ini slightly down lah, sekitar US$15.960-an. Kira-kira sampai dengan akhir tahun ini, mungkin akan stabil sampai dengan US$16.000/ton. Tahun depan bisa di atas US$16.000/ton,” kata Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha MIND ID Dilo Seno Widagdo usai kegiatan MIND ID Commodities Outlook, dikutip Rabu (27/11/2024).

Dilo mengungkapkan kinerja pasar nikel masih akan sangat dipengaruhi oleh perkembangan ekosistem baterai kendaraan listrik alias electric vehicle (EV). Akan tetapi, dia menyoroti prospek pasar dan harga komoditas secara umum juga akan berkaitan dengan dinamika geopolitik global.

Efek kebijakan presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump juga dinilai akan memberikan ruang terhadap komoditas sumber daya mineral. Faktor lainnya yakni kebijakan proteksi dagang yang diterapkan oleh sejumlah negara.

Kemerosotan harga nikel./dok. Bloomberg

Dia lantas mencontohkan sejumlah negara Eropa yang membatasi pemberian bantuan ke Ukraina sehingga Uni Eropa (UE) maupun AS akan memperkuat kemampuan belanja negaranya untuk meningkatkan daya beli dan permintaan komoditas.