Logo Bloomberg Technoz

Inflasi Ramadan Lebaran Rendah, Target Inflasi BI Tercapai Mei

Ruisa Khoiriyah
03 May 2023 11:10

Pedagang memindahkan cabai keriting merah di Pasar Minggu, Jakarta, Selasa (18/4/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Pedagang memindahkan cabai keriting merah di Pasar Minggu, Jakarta, Selasa (18/4/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Inflasi Ramadan dan Lebaran 2023 yang lebih rendah dari perkiraan mayoritas ekonom, bakal membawa inflasi domestik terjangkar lebih cepat ke zona target bank sentral 2%-4% sebelum semester 1-2023 berakhir, lebih cepat dari prediksi semula.

Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada April lalu semakin melandai ke 4,33% meskipun pada bulan itu berlangsung puncak perayaan yang biasanya diwarnai kenaikan tingkat konsumsi masyarakat Indonesia di titik tertinggi. Adapun inflasi inti sudah berada di kisaran target Bank Indonesia (BI) dan bulan lalu semakin turun di kisaran 2,84%. 

Gubernur BI Perry Warjiyo dalam pernyataan setelah pengumuman BI7DRR pada 18 April lalu, meyakini inflasi IHK akan terjangkar turun ke kisaran target mulai Agustus nanti. “[Inflasi IHK] Nanti akan turun dan kemungkinan, kami yakini mulai Agustus nanti bisa di bawah 4%,” jelas Perry.

Namun, melihat inflasi Ramadan dan Lebaran 2023 yang lebih rendah, besar kemungkinan target tersebut akan tercapai lebih cepat. Para ekonom memperkirakan, inflasi IHK akan terjangkar ke kisaran target antara 2%-4% pada Mei atau Juni 2023.

Itu akan memberi ruang lebih luas lagi bagi bank sentral untuk mempertahankan level BI7DRR lebih lama di 5,75% atau bahkan berbalik arah mulai memangkasnya bila perlu.

Laju inflasi domestik melandai lebih cepat dan lebih rendah daripada perkiraan bank sentral dan para ekonom (Divisi Riset Bloomberg Technoz)