Dalam rapat tersebut, sepertinya ‘suasana kebatinan’ di The Fed masih condong ke arah pelonggaran moneter lebih lanjut. Walau jalan ke arah sana akan lebih bertahap.
“Para peserta rapat melihat bahwa data yang ada sesuai dengan ekspektasi. Inflasi terus bergerak secara berkelanjutan menuju 2%. Ekonomi juga mendekat ke arah penciptaan lapangan kerja yang maksimal (maximum employment). Oleh karena itu, menjadi layak (appropriate) untuk mengubah arah kebijakan ke netral seiring waktu,” ungkap notula tersebut.
Seiring rilis ini, pasar memperkirakan The Fed akan kembali memangkas suku bunga acuan pada rapat Desember. Mengutip CME FedWatch, peluang penurunan 25 bps ke 4,25-4,5% adalah 63,2%.
Emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas akan lebih menguntungkan saat suku bunga turun.
Analisis Teknikal
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas masih tertahan di zona bearish. Terbukti dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 46,75. RSI di bawah 50 menunjukkan suatu aset sedang dalam posisi bearish.
Namun, indikator Stochastic RSI sudah menyentuh 54,02. Menghuni area beli (long) meski belum kuat.
Sepertinya harga emas akan menguji pivot point di US$ 2.654/troy ons. Jika berhasil tertembus, maka target resisten berikutnya adalah US$ 2.662/troy ons yang merupakan Moving Average (MA) 20.
Adapun target support terdekat ada di US$ 2.623/troy ons. Penembusan di titik ini berisiko membawa harga emas turun menuju US$ 2.614/troy ons.
(aji)