Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, kerugian ini didorong oleh kenaikan sejumlah beban. Peningkatan beban tertinggi pada pos Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan (impairment), dari Rp178,91 miliar pada 2021 naik enam kali lipat menjadi Rp1,07 triliun pada 2022.
Perseroan juga mencatat peningkatan beban lainnya dari Rp542,85 miliar pada 2021 naik 147% menjadi Rp1,34 triliun pada 2022. Emiten bank digital ini mencatatkan penurunan beban promosi dari Rp535,97 miliar pada 2021 menjadi Rp284,2 miliar pada 2022.
(krz/wdh)
No more pages