Logo Bloomberg Technoz

Indeks dolar AS langsung merangkak naik lagi, kini ada di 107,1. Sementara surat utang AS, Treasury, yang kemarin mencatat reli harga cukup masif, berbalik lemah hari ini. Yield Treasury di semua tenor pada sesi Asia naik terbatas. Di mana tenor 10Y naik 2,1 bps jadi 4,29%. Sedangkan tenor pendek 2Y naik 2,3 bps jadi 4,27%.

Lonjakan yield Treasury, berdampak pula pada pergerakan pasar surat utang domestik. Yield INDOGB di hampir semua tenor terpantau naik. 

Pada penutupan pasar sore, yield INDOGB-2Y naik 3,1 bps ke 6,48%. Sedangkan tenor 5Y bahkan naik 5 bps jadi 6,77%. Tenor acuan 10Y naik 1,8 bps jadi 6,90%.

Imbas 'Trump trade' juga menghempaskan bursa saham di Asia. Mayoritas bursa ekuitas di kawasan Asia terjebak zona merah sampai jelang penutupan pasar hari ini.

Taiwan Taipex misalnya, ditutup turun 1,17%. Begitu juga bursa-bursa di Tiongkok juga merosot, mengingat kebijakan tarif impor Trump akan terutama menghantam langsung perusahaan-perusahaan di Negeri Panda itu.

IHSG akhirnya juga terseret melemah, dan ditutup turun 0,93% ke level 7.245 pada sore hari ini.

Pernyataan Kanada dan China

Cuitan Trump di akun Truth Social pada Selasa pagi tadi, atau Senin malam waktu Amerika Serikat, memantik gejolak di pasar hari ini.

Trump menegaskan akan mengenakan tarif barang impor sebesar 10% pada barang-barang dari China dan 25% barang impor dari Meksiko dan Kanada.

Trump menyatakan, pungutan itu dibutuhkan AS untuk menekan arus migran dan obat-obatan terlarang melintasi perbatasan.

Trump juga menyebut China gagal memenuhi janji untuk menerapkan hukuman mati bagi pengedar fentamil dengan menuliskan bahwa "Narkoba masuk ke negara kita (AS) sebagian besar melalui Meksiko pada tingkat yang belum pernah terlihat sebelumnya.

Sampai saat itu tiba, kami akan mengenakan tarif tambahan sebesar 10% pada Tiongkok di atas tarif tambahan apapun, pada semua produk mereka yang masuk ke AS," kata Trump.

Peso Meksiko dan lonie Kanada terhempas oleh dolar AS pasca cuitan itu. Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau melakukan panggilan telepon pada Trump untuk membicarakan keamanan perbatasan dan perdagangan, menurut seorang pejabat pemerintah yang menolak menyebutkan namanya, dilansir dari Bloomberg.

Trudeau menunjukkan pada Trump bahwa jumlah migran dari Kanada ke AS sangat kecil dibanding negara lain. Wakil PM Kanada Chrystia Freeland dan Menteri Keamanan Publik Dominc LeBlanc juga menyatakan, mereka bekerja sama secara erat dengan penegak hukum AS untuk menghentikan 'ancaman fentanil dari Tiongkok dan negara-negara lain'.

Juru Bicara Kedutaan Besar China di AS Liu Pengyu juga menyatakan, kerjasama ekonomi dan perdagangan di antara dua negara saling menguntungkan.

"Tidak ada yang akan memenangkan perang dagang atau perang tarif," tulisnya dalam sebuah pernyataan yang diposting di akun X. Ia menambahkan, Beijing telah memberitahu Washington tentang kemajuan yang dicapai dalam memerangi narkoba.

Saat ditanya tentang ancaman tarif dalam jumpa pers rutin, Jubir Kemenlu Tiongkok Mau Ning bilang, pemerintah Tionglok akan menanggapinya nanti.

-- update harga penutupan pasar.

(rui)

No more pages