AI telah menjadi perhatian belakangan ini karena kemampuannya mengotomatiskan layanan pelanggan, menulis teks, dan menghasilkan kode. Banyak pengamat khawatir tentang potensinya mengganggu pasar tenaga kerja.
Apa yang direncanakan Krishna ini adalah salah satu terbesar yang diumumkan sebagai tanggapan atas kemajuan teknologi saat ini.
Tugas yang rutin seperti memberikan surat verifikasi pekerjaan atau memindahkan karyawan antar departemen kemungkinan akan sepenuhnya otomatis, kata Krishna.
Namun, beberapa fungsi SDM, seperti mengevaluasi komposisi dan produktivitas tenaga kerja, mungkin tidak akan tergantikan dengan AI hingga dekade berikutnya.
IBM saat ini mempekerjakan sekitar 260.000 pekerja dan terus merekrut pekerja untuk pengembangan perangkat lunak dan pelayanan kepada pelanggan.
Perusahaan mengumumkan PHK awal tahun ini, yang mungkin berjumlah sekitar 5.000 pekerja setelah selesai. Namun, Krishna mengatakan IBM telah menambah tenaga kerjanya secara keseluruhan, sekitar 7.000 orang pada kuartal pertama.
(bbn)