Epsilon dijadwalkan melakukan peluncuran perdananya pada Maret tahun depan, tetapi kegagalan uji coba ini—yang kedua setelah insiden serupa tahun lalu—dapat memicu penundaan lebih lanjut dalam program tersebut.
JAXA terus berupaya meningkatkan frekuensi peluncuran roket utamanya. Selain Epsilon, badan antariksa ini juga mengembangkan roket berbobot berat, H3, yang berhasil melakukan penerbangan perdananya pada Februari tahun ini.
Namun, roket-roket Jepang masih tertinggal jauh dari Space Exploration Technologies Corp milik Elon Musk, atau SpaceX, yang meluncurkan lebih dari 100 roket per tahun, termasuk roket yang dapat digunakan kembali.
(bbn)
No more pages