Logo Bloomberg Technoz

Bitcoin Nyaris Rp1,5 Miliar, Pilih Beli atau Tunggu Harga Jatuh?

Redaksi
26 November 2024 11:39

ATM Bitcoin (Angel Garcia/Bloomberg)
ATM Bitcoin (Angel Garcia/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Aset digital Bitcoin sudah tercatat tiga kali mampu  menembus level US$97.000, meski pada Selasa (26/11/2024) mengalami koreksi kembali ke level US$94.366. Namun, dengan kurs rupiah terhadap dolar AS yang cenderung melemah, Bitcoin masih dibanderol nyaris Rp1,5 miliar per koin.

Fluktuasi yang terjadi, dengan kecenderungan bearish, pasca reli panjang dua pekan usai kepastian Donald Trump terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat (AS), memunculkan pertanyaan besar di kalangan investor, apakah sekarang waktu yang tepat untuk membeli, atau sebaiknya menunggu koreksi dalam?

"Kalau secara aset digital, saya [yakin] masih sangat bullish, bukan karena saya kerja di Indodax, tapi karena salah satu faktor yang fix di dalam bitcoin itu adalah mengenai supply-nya," jelas Pendiri Indonesia Digital Asset Exchange atau Indodax, Oscar Darmawan kepada Bloomberg Technoz, Senin (25/11/2024).

Oscar tetap menekankan, selama tidak ada perubahan konsensus di antara para miner Bitcoin mengenai aturan supply, pasar akan terus merespons secara positif.

Sekadar catatan, miner Bitcoin adalah individu atau kelompok yang menggunakan perangkat keras komputer untuk menjalankan proses mining Bitcoin, yaitu upaya melakukan verifikasi dan mencatat transaksi pada jaringan Bitcoin.