Logo Bloomberg Technoz

Dua sentimen jadi penggerak IHSG hari ini, datang dari pernyataan Donald Trump terbaru, Presiden Terpilih AS, yang kembali menegaskan rencana kebijakannya mengenakan tarif bea masuk, dan juga wait and see pasar atas pelaksanaan Pilkada serentak besok.

Cuitan Trump di akun Truth Social Selasa pagi ini, menggemakan sentimen risk-off yang kembali mencuat dan berpotensi menekan pamor emerging market– termasuk pasar keuangan Indonesia.

Trump mengulangi lagi pernyataannya bahwa pemerintahan baru yang akan ia pimpin nanti akan mengenakan tarif barang impor sebesar 10% pada barang-barang dari China dan 25% barang impor dari Meksiko dan Kanada.

Seperti yang diwartakan Bloomberg News, Trump menyatakan, pungutan itu dibutuhkan AS untuk menekan arus migran dan obat-obatan terlarang melintasi perbatasan. Trump juga menuding China gagal memenuhi janji untuk menerapkan hukuman mati bagi pengedar fentamil dengan menuliskan:

Dalam unggahan lain, Trump juga berjanji akan mengenakan tarif 25% pada ‘semua produk’ dari Meksiko dan Kanada, dan mengatakan akan menandatangani perintah eksekutif untuk itu pada hari pertama ia menjabat.

Unggahan Trump di Truth Social menjadi pengingat pertama sejak dia terpilih kembali, tentang volatilitas yang bisa ditimbulkan oleh komentarnya.

IHSG Balik Arah Hingga Drop 0,3% (Bloomberg)

“Siapkan diri,” kata Benito Berber, Senior dan Kepala Ekonom AS di Natixis.

Dari dalam negeri, IHSG sejatinya juga tersengat sentimen situasi politik dari Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), pasar masih wait and see meski situasi politik dinilai relatif kondusif.

“Suksesnya pelaksanaan Pilkada serentak di 27 November 2024, terlepas dari hasil quick count berpotensi memicu capital inflow di pasar modal Indonesia,” mengutip riset Phintraco.

Namun demikian, pandangan Analis Lotus Andalan Sekuritas menilai tak begitu melihat pengaruh momen Pilkada terhadap rupiah dan IHSG.

“Kami melihat, pengaruh momen pilkada terhadap rupiah dan IHSG cenderung minim,” paparnya.

Saat ini, kondisi sosial politik dalam negeri relatif stabil sehingga yang terjadi pada IHSG dan rupiah cenderung dipengaruhi faktor eksternal. 

Adapun IHSG yang berbalik arah jadi melemah ini sejalan dengan proyeksi dari Analis Panin Sekuritas. “Untuk hari ini kami memperkirakan IHSG akan melemah,”

Imbas dari tensi dagang yang masih tinggi pasca tariff yang akan diberikan ke beberapa negara, minimnya katalis positif dari stimulus moneter setelah PBoC menjaga suku bunga medium-term lending facility, serta masih derasnya outflow dana investor asing.

(fad/aji)

No more pages