Logo Bloomberg Technoz

Kritik Perppu Cipta Kerja, Ekonom INDEF: Tak Ada Kegentingan

Sultan Ibnu Affan
24 January 2023 17:40

Faisal Basri, Ekonom Senior INDEF dalam Workshop 'Ada Apa Dengan Cipta Kerja' (Selasa/24/1/2023). (Dok. Tangkapan Layar)
Faisal Basri, Ekonom Senior INDEF dalam Workshop 'Ada Apa Dengan Cipta Kerja' (Selasa/24/1/2023). (Dok. Tangkapan Layar)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Faisal Basri menyatakan bahwa Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang atau Perppu Cipta Kerja akan membuat masa depan Indonesia ambruk. Menurutnya, upaya yang dilakukan oleh Presiden Jokowi dalam mendongkrak pemulihan ekonomi nasional justru adalah upaya dalam pelemahan institusi.

“Ini bagian dari serangkaian upaya yang sifatnya adalah merusak institusi. Yang dilakukan pemerintah pak Jokowi ini melemahkan institusi agar bisa sesuka hati. Jadi menurut saya, akibat dari Omnibus ini nyata-nyata masa depan Indonesia akan sangat mengerikan, bisa ambruk gitu ya kalau fondasinya ambruk,” kata Faisal dalam diskusi yang diselenggarakan oleh perkumpulan ELSAM yang bertajuk "Ada Apa dengan Ciptaker?" lewat Zoom Meeting pada Selasa (24/1/2023).

Sebelumnya, pemerintah mengeklaim bahwa penerbitan Perppu Cipta Kerja ini demi menyelamatkan perekonomian Indonesia dari situasi ekonomi global yang ditengarai bisa memperburuk ekonomi Indonesia. Artinya ada alasan darurat di dalamnya yang perlu ada bila Presiden mengeluarkan Perppu.

Namun Faisal menilai bahwa alasan yang dilontarkan pemerintah itu tidak masuk akal. Ia mengatakan bahwa justru ekonomi Indonesia dalam keadaan yang normal. Tidak ada kegentingan yang memaksa yang dicontohkannya seperti keadaan krisis moneter Indonesia pada 1998 silam.

“Kalau darurat ekonomi kan, keseluruhan ekonomi gitu. Penganggurannya tinggi, inflasinya tinggi, cadangan devisa tidak ada, kering gitu. Kita mau impor ndak bisa, pengadaan susu buat bayi ndak punya uang. Seperti yang terjadi di tahun 1998. Jadi alasan itu tidak masuk akal menurut saya,” kata Faisal.