“Untuk nikel dan bauksit kita melakukan intensifikasi eksplorasi, untuk emas kita masih ketinggalan jauh,” ujarnya.
Sementara itu, anggaran eksplorasi Antam untuk tahun depan diperkirakan mencapai US$2,57 triliun, serta akan dinaikkan menjadi Rp4,25 triliun pada 2026.
Selain itu, Antam berupaya untuk menjaga rasio anggaran eksplorasi terhadap rasio pendapatan atau BERR di atas 1% dari pendapatan produksi.
Abdul mengatakan perseroan juga telah menjajaki studi sejumlah potensi tambang emas operasi di dalam negeri serta di luar negeri.
“Kita sedang ada upaya-upaya untuk studi ke luar negeri, studi untuk emas bisa akuisisi bisa juga eksplorasi di sana,” kata dia.
(dov/wdh)
No more pages