Pihak berwenang belum memberikan komentar langsung terkait pernyataan Bukhari, namun sebelumnya pada Senin, mereka menyalahkan kerusuhan tersebut pada para pendukung Khan, dengan menyebutkan bahwa seorang polisi tewas dan lebih dari 119 orang terluka.
Konvoi terbesar, yang dipimpin oleh sekutu mantan perdana menteri dari provinsi Khyber Pakhtunkhwa di barat laut, telah membuka blokade jalan di sepanjang jalan menuju Islamabad setelah pihak berwenang berusaha membubarkan mereka dengan gas air mata, menurut pejabat pemerintah Pakistan.
Pejabat sebelumnya mengatakan ratusan pengikut Khan di berbagai kota telah ditangkap dalam protes dan bentrokan. Cedera yang dialami termasuk luka tembak, menurut Menteri Dalam Negeri Mohsin Naqvi.
Pawai-pawai tersebut dimulai pada hari Minggu dengan dorongan Khan. Dia tetap berada dalam penahanan meskipun pengadilan memberikan jaminan atau menangguhkan hukuman dalam beberapa kasus terhadapnya.
Khan, yang merupakan mantan bintang kriket, telah dipenjara lebih dari satu tahun. Dia menghadapi lebih dari 150 kasus yang berkaitan dengan masa jabatannya sebagai perdana menteri, mulai dari korupsi hingga menghasut kekerasan dan penyalahgunaan kekuasaan.
Semua fasilitas pendidikan di Islamabad ditutup untuk alasan keamanan, menurut pengumuman dari pemerintah setempat. Pemerintah juga telah menangguhkan layanan telepon seluler di beberapa area dan melarang pertemuan lebih dari lima orang di ibu kota.
Naqvi, menteri dalam negeri, mengatakan kepada wartawan pada Senin, setelah menghadiri pemakaman polisi, bahwa puluhan petugas terluka di Islamabad, dua di antaranya dalam kondisi kritis, dan para pengunjuk rasa membakar kendaraan.
Dalam pengarahan selanjutnya, Naqvi menegaskan niatnya untuk mempersalahkan Khan secara langsung, dengan mengatakan “mereka yang menyerukan protes dan mendukungnya bertanggung jawab atas korban jiwa di kalangan polisi.” Naqvi juga mengatakan pihak berwenang akan menangkap pengunjuk rasa yang mencoba mendekati zona merah ibu kota, yang merupakan kawasan pemerintah pusat, termasuk kantor-kantor pemerintah dan Parlemen, serta kediaman presiden dan perdana menteri serta kedutaan besar.
Usman Anwar, kepala polisi di provinsi Punjab, mengatakan kepada wartawan bahwa 119 polisi terluka dalam beberapa insiden di wilayah tersebut, yang terletak di selatan ibu kota.
Protes-protes baru ini menjadi tantangan bagi pemerintah Sharif, yang berusaha fokus pada restrukturisasi dan reformasi ekonomi negara yang lemah di bawah program pinjaman dan reformasi yang dikelola oleh Dana Moneter Internasional (IMF).
Pemerintah memperkirakan bahwa kerusuhan yang terjadi saat ini menghabiskan biaya sekitar 144 miliar rupee (sekitar Rp27 triliun) setiap hari, menurut Menteri Keuangan Muhammad Aurangzeb.
Selain pembebasan Khan, partai Pakistan Tehreek-e-Insaf yang dipimpin Khan menginginkan pemerintah Sharif membatalkan undang-undang baru yang menurut mereka memberikan kekuasaan bagi pemerintah untuk campur tangan dalam urusan peradilan.
(bbn)