Logo Bloomberg Technoz

Trump mengulangi lagi pernyataannya bahwa pemerintahan baru yang akan ia pimpin nanti akan mengenakan tarif barang impor sebesar 10% pada barang-barang dari China dan 25% barang impor dari Meksiko dan Kanada.

Seperti yang diwartakan Bloomberg News, Trump menyatakan, pungutan itu dibutuhkan AS untuk menekan arus migran dan obat-obatan terlarang melintasi perbatasan. Trump juga menuding China gagal memenuhi janji untuk menerapkan hukuman mati bagi pengedar fentamil dengan menuliskan: “Narkoba masuk ke negara kita (AS) sebagian besar melalui Meksiko pada tingkat yang belum pernah terlihat sebelumnya. Sampai saat itu tiba, kami akan mengenakan tarif tambahan sebesar 10% pada Tiongkok di atas tarif tambahan apapun, pada semua produk mereka yang masuk ke AS,” kata Trump.

Pemimpin Dunia yang Diuntungkan & Dirugikan usai Kembalinya Trump (Bloomberg Technoz/Asfahan)

Dalam unggahan lain, Trump juga berjanji akan mengenakan tarif 25% pada ‘semua produk’ dari Meksiko dan Kanada, dan mengatakan akan menandatangani perintah eksekutif untuk itu pada hari pertama ia menjabat.

Unggahan Trump di Truth Social menjadi pengingat pertama sejak dia terpilih kembali, tentang volatilitas yang bisa ditimbulkan oleh komentarnya.

“Siapkan diri,” kata Benito Berber, Senior dan Kepala Ekonom AS di Natixis.

Analis Phintraco Sekuritas memaparkan, IHSG konfirmasi rebound ke atas level psikologis 7.200 dan berpotensi melanjutkan penguatan ke atas 7.300.

Penguatan tersebut mengindikasikan berakhirnya fase konsolidasi di support area. IHSG berpeluang menguji level MA-200 di kisaran 7.330–7.350.

“Suksesnya pelaksanaan Pilkada serentak di 27 November 2024, terlepas dari hasil quick count berpotensi memicu capital inflow di pasar modal Indonesia,” mengutip riset Phintraco

Sementara itu, Analis BRI Danareksa Sekuritas memaparkan, IHSG mulai rebound dan menguji resistance MA-20 di 7.328. Apabila gagal, waspadai penurunan lebih dalam jika harga turun di bawah support 7.140.

“Tren masih bearish, penguatan masih bersifat sementara,” papar BRI Danareksa Sekuritas dalam risetnya.

BRI Danareksa juga memberikan catatan, resistance berikutnya jika berlanjut di 7.370 dan 7.450.

(fad)

No more pages