Terbaru, pernyataan Trump di akun Truth Social Selasa pagi ini, atau Senin malam waktu Amerika Serikat, menggemakan sentimen risk-off yang kembali mencuat dan berpotensi menekan pamor emerging market– termasuk pasar keuangan Indonesia.
Trump mengulangi lagi pernyataannya bahwa pemerintahan baru yang akan ia pimpin nanti akan mengenakan tarif barang impor sebesar 10% pada barang-barang dari China dan 25% barang impor dari Meksiko dan Kanada.
Seperti yang diwartakan Bloomberg News, Trump menyatakan, pungutan itu dibutuhkan AS untuk menekan arus migran dan obat-obatan terlarang melintasi perbatasan. Trump juga menuding China gagal memenuhi janji untuk menerapkan hukuman mati bagi pengedar fentamil dengan menuliskan: “Narkoba masuk ke negara kita (AS) sebagian besar melalui Meksiko pada tingkat yang belum pernah terlihat sebelumnya. Sampai saat itu tiba, kami akan mengenakan tarif tambahan sebesar 10% pada Tiongkok di atas tarif tambahan apapun, pada semua produk mereka yang masuk ke AS,” kata Trump.
Dalam unggahan lain, Trump juga berjanji akan mengenakan tarif 25% pada ‘semua produk’ dari Meksiko dan Kanada, dan mengatakan akan menandatangani perintah eksekutif untuk itu pada hari pertama ia menjabat.
Unggahan Trump di Truth Social menjadi pengingat pertama sejak dia terpilih kembali, tentang volatilitas yang bisa ditimbulkan oleh komentarnya.
“Siapkan diri,” kata Benito Berber, Senior dan Kepala Ekonom AS di Natixis.
Padahal sebelumnya sentimen positif menghampiri IHSG dan regional efek langsung penunjukan Scott Bessent yang memiliki pemahaman mendalam tentang sistem keuangan global — kualitas yang membuatnya diterima oleh investor. Dia tidak dikenal sebagai seorang ideolog, yang memunculkan ekspektasi ia akan memprioritaskan stabilitas ekonomi dan pasar daripada poin politik.
Tim Research Phillip Sekuritas memaparkan, pencalonan Bessent ini telah meredakan kekhawatiran atas kebijakan proteksionis Presiden Trump, yang berpotensi kembali memicu inflasi, memperburuk sengketa perdagangan, dan memperbesar volatilitas pasar.
“Bessent, yang mengelola hedge fund)Key Square Group, telah mengindikasikan ia akan mendukung rencana tarif dan pemotongan pajak Trump. Namun para investor berharap Bessent akan memprioritaskan stabilitas ekonomi dan pasar daripada mencari poin-poin politik,” mengutip riset harian Tim Research Phillip Sekuritas.
Ditambah lagi oleh sentimen dari pernyataan terbaru Gubernur Federal Reserve Bank of Chicago, Austan Goolsbee, yang memperkirakan Federal Reserve (The Fed) akan terus memangkas suku bunga acuan menuju tingkat yang tidak membatasi maupun merangsang aktivitas ekonomi.
“Tanpa adanya bukti kuat tentang overheating ekonomi, saya tidak melihat alasan untuk tidak melanjutkan penurunan suku bunga acuan,” kata Goolsbee dalam wawancaranya di Fox Business pada Senin.
“Seberapa cepat hal itu terjadi akan ditentukan oleh prospek dan kondisi ekonomi,” tambahnya. “Namun, jalurnya jelas bagi saya, yaitu menuju tingkat suku bunga yang lebih rendah, mendekati apa yang disebut sebagai level netral.”
Analis Phintraco Sekuritas memaparkan, IHSG konfirmasi rebound ke atas level psikologis 7.200 dan berpotensi melanjutkan penguatan ke atas 7.300.
Penguatan tersebut mengindikasikan berakhirnya fase konsolidasi di support area. IHSG berpeluang menguji level MA-200 di kisaran 7.330–7.350.
“Suksesnya pelaksanaan Pilkada serentak di 27 November 2024, terlepas dari hasil quick count berpotensi memicu capital inflow di pasar modal Indonesia,” mengutip riset Phintraco
Melihat hal tersebut, Phintraco memberikan rangkuman rekomendasi saham hari ini meliputi SMDR, UNVR, PGAS, AMRT, dan INDF
Sementara itu, Analis BRI Danareksa Sekuritas memaparkan, IHSG mulai rebound dan menguji resisten MA-20 di 7.328. Apabila gagal, waspadai penurunan lebih dalam jika harga turun di bawah support 7.140.
“Tren masih bearish, penguatan masih bersifat sementara,” papar BRI Danareksa Sekuritas dalam risetnya.
BRI Danareksa juga memberikan catatan, resistance berikutnya jika berlanjut di 7.370 dan 7.450. Bersamaan dengan risetnya, BRI Danareksa memberikan rekomendasi saham hari ini, BUKA, dan PGAS.
(fad/aji)