Berkaitan dengan kasus judi online ini, diketahui belakangan ini nama Mantan Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) pada era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Budi Arie Setiadi turut terseret atas kasus tersebut.
Banyak pihak mengkritisi kinerja Budi Arie Setiadi sebagai Menkominfo karena luput dalam fungsi pengawasan di internal kementerian yang kini berubah nama menjadi Komdigi ini.
Dirinya tegas membantah ada keterlibatan dalam pusaran kasus judol yang melibatkan sejumlah pegawai internal. Ia bahkan menyampaikan tidak mungkin mengkhianati Jokowi.
Budi Arie mengklarifikasi bahwa justru dia menjadi korban dalam kegiatan beking atau berkolusi antara para pengelola judi online dengan mantan bawahannya, yang seharusnya menjalankan peran pemblokiran konten-konten negatif.
"Terus terang harus saya akui, kita dikhianati ini, mereka bilang udah tutup 1.000 [akun judol] tapi ada 1.000 juga yang diumpetin," kata Budi Arie saat dikonfirmasi Bloomberg Technoz, Senin (18/11/2024).
Dia juga menekankan kasus pegawai Kemenkomdigi yang ditangkap oleh polisi terkait kasus judi online ini sama halnya dengan kasus korupsi di lingkungan Kementerian ESDM, di mana kasus tersebut melibatkan pejabat eselon III dan tidak punya relasi dengan pejabat-pejabat lainnya level di atasnya.
"Karena kan di dalam suatu organisasi juga ada rentang struktural. Ini adalah ibaratnya dari menteri ke derektorat jenderal, direktur, ketua tim, dan anggota. Berarti ini ada empat sampai lima layer di bawah saya," ungkapnya.
"Tidak mungkin saya mengkhianati perintah presiden [Joko Widodo] untuk main-main, karena itu berarti juga pengkhianatan terhadap rakyat," dilansir dari unggahan akun media sosial Budi Arie.
Budi mengaku siap diperiksa dan memberi keterangan kepada penyidik terkait dengan kasus judol tersebut yang memang belakangan menyeret namanya.
"Saya siap diperiksa dan diminta keterangan kepada penyidik," papar dia. "Saya jelaskan apa adanya seluruh data-data selama saya menjabat sebagai Menkominfo 17 Juli 2023 hingga 20 Oktober 2024, akan saya jelaskan seluruhnya apa yang saya lakukan."
(prc/lav)