Logo Bloomberg Technoz

Sebab, kata Bahlil, persetujuan atas RKAB dengan volume yang besar akan membuat harga nikel jatuh. Menurut Bahlil, dirinya tidak mau merusak tatanan pemilik tambang hanya karena kepentingan satu atau dua perusahaan. 

"Bayangkan kalau saya naikan RKAB-nya, melebihi dari batas kapasitas permintaan, harga jatuh. Masa hanya kepentingan satu-dua perusahaan kemudian merusak tatanan saudara-saudara kita yang punya tambang. Ini saya pikir tidak fair," ujarnya. 

Menyitir London Metal Exchange pada hari ini, Senin (25/11/2024), harga nikel ditutup menguat 1,63% menjadi US$15.970/ton pada penutupan perdagangan Jumat (22/11/2024). 

Selain itu, Bahlil menggarisbawahi Kementerian ESDM menginginkan agar setiap RKAB dari semua komoditas yang disetujui menjaga kesimbangan antara permintaan dan penawaran. 

Indonesia berencana menekan produksi bijih nikel untuk melindungi penambang lokal yang lebih kecil pada saat harga logam baterai tersebut mengalami kemerosotan yang berkepanjangan, menurut Eramet SA.

Penambang asal Prancis—yang mengoperasikan tambang nikel terbesar di dunia di Provinsi Maluku Utara — tersebut diberi kuota ekspor oleh Pemerintah Indonesia sebanyak 29% lebih rendah dari yang diharapkan, sehingga menyebabkan harga sahamnya anjlok pada Oktober.

Pembatasan pemerintah dimaksudkan untuk melindungi penambang lokal dari kemerosotan harga global, tetapi juga menyebabkan peralihan produksi ke nikel kadar tinggi atau saprolit, yang digunakan untuk membuat baja nirkarat atau stainless steel.

Hal itu mengurangi pasokan lokal bijih nikel kadar rendah atau limonit untuk bahan baku baterai, yang memaksa industri smelter lokal—yang merupakan kunci ambisi Indonesia untuk menjadi pemain utama dalam kendaraan listrik — untuk beralih ke limonit impor yang lebih mahal.

“Mereka [Pemerintah Indonesia] ingin mempertahankan harga bijih yang baik di pasar,” kata Jerome Baudelet, CEO Eramet Indonesia, dalam sebuah wawancara di Jakarta pada Kamis (21/11/2024). “Mereka ingin melindungi penambang kecil lokal.”

(ain)

No more pages