Sigit menerangkan bahwa penerapan proses belajar ini diambil dari filosofis Ki Hadjar Dewantara bahwa setiap anak bukanlah ‘kertas kosong’ yang hanya menerima informasi, melainkan insan kreatif yang perlu diberdayakan.
Dalam beberapa bulan terakhir, guru-guru tersebut bahkan menerapkan metode TEBALKAN pada Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan mengajak murid mengolah daun mangga menjadi teh herbal menggunakan AI untuk menemukan resep dan cara pengolahan terbaik.
2. Mudah Memahami Matematika
Dengan AI, pembelajaran matematika diharapkan menjadi salah satu hal yang menyenangkan, seperti dialami Mansur, guru matematika di SMP Negeri 2 Pangsid, Sulawesi Selatan. Lewat AI ia mendorong murid memahami tahapan pemecahan soal dan menjelaskan alur rumus yang diperoleh dari AI, sehingga melatih penalaran analitis dan logis mereka.
"Kami mengajak siswa-siswi untuk menggunakan AI sebagai sarana menyelesaikan soal matematika dengan cara yang menyenangkan dan menenangkan. Tentunya, kami juga meminta mereka menjelaskan alur rumus matematika yang mereka peroleh dari AI, untuk membentuk pemahaman dan penalaran yang bisa dipertanggungjawabkan,” ujar Mansur, dikutip dalam laporan Microsoft Indonesia, Senin (25/11/2024).
3. Tingkatkan Minat Literasi dan Kemampuan Berbahasa Inggris
Marheni Widya Retna, guru kelas 6 SD Negeri Sendangmulyo 04, Semarang, memanfaatkan fitur Reading Progress untuk meningkatkan literasi dan keterampilan membaca murid terhadap teks berbahasa Inggris. Fitur AI ini menganalisis rekaman murid saat membaca, menyediakan data akurat tentang performa mereka, serta menciptakan pertanyaan dan kunci jawaban otomatis berdasarkan teks.
"Dengan menggunakan Reading Progress, saya bisa memperoleh teks berbahasa Inggris yang lebih variatif untuk diperkenalkan kepada anak-anak, agar mereka mendapatkan suatu bacaan yang baru dan menarik, serta tidak membosankan," kata dia. Fitur Reading Progress juga memberikan transparansi lebih bagi orang tua dalam menilai kemajuan akademis anak-anak.
4. Mempersiapkan Generasi yang Cakap AI
Dengan demikian, tak dipungkiri Indonesia juga membutuhkan transformasi pendidikan berbasis teknologi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang berdaya saing di era AI. Terdapat platform AI Skills yang dapat dimanfaatkan guna membantu individu, termasuk guru, untuk menemukan tujuan, jenjang, dan gaya belajar mereka.
(prc/wep)