Thomas Biesheuvel dan Dylan Griffiths - Bloomberg News

Bloomberg, Anglo American Plc mengatakan telah setuju untuk menjual bisnis batu bara pembuatan bajanya kepada Peabody Energy Corp dengan harga yang bisa mencapai US$3,78 miliar (sekira Rp60,28 triliun), seiring dengan semakin cepatnya proses restrukturisasi perusahaan tambang tersebut.

Anglo ingin menyederhanakan — dan memperkecil — bisnisnya secara drastis dalam langkah yang diumumkan saat mereka berhasil menolak tawaran senilai US$49 miliar dari BHP Group awal tahun ini. Saham Anglo naik sebanyak 2,9% dalam perdagangan di London.

Menjual operasi batu bara dipandang sebagai langkah pertama yang paling mudah dalam proses tersebut — yang juga melibatkan keluar dari platinum, nikel, dan penjualan atau pemisahan De Beers — tetapi hal itu terhambat oleh ledakan dan kebakaran di Grosvenor, tambang terbesar dari lima tambangnya di Australia.

"Penjualan bisnis batu bara pembuatan baja kami merupakan langkah penting lainnya untuk mewujudkan strategi yang kami tetapkan pada Mei untuk menciptakan bisnis tembaga, bijih besi premium, dan nutrisi tanaman kelas dunia," ujar Chief Executive Officer (CEO) Anglo, Duncan Wanblad, dalam pernyataan yang mengumumkan penjualan tersebut pada Senin (25/11/2024).