"Infrastruktur kita siapkan. Charging station untuk hidrogen kita siapkan sehingga nanti bisa jalan," ujar dia.
Melansir laman resmi Toyota, Mirai merupakan kendaraan fuel cell berbahan bakar gas hidrogen pertama yang diproduksi secara massal dan dijual secara global.
Kendaraan ini juga pernah dipamerkan oleh Toyota pada perhelatan Gaikindo International Auto Show (GIIAS) 2024 Juli lalu di tempat yang sama.
Memulai debut di Tokyo Motor Show 2013 sebagai mobil konsep Toyota FCV, Toyota Mirai Gen-1 resmi dijual di Jepang sejak Desember 2014. Sementara itu, Gen-2 pertama kali meluncur di Jepang pada 2019 dan mendapatkan update Advanced Drive pada 2021.
Berbeda dengan BEV (Battery Electric Vehicle) yang mengambil tenaga listrik dari luar mobil, Toyota Mirai memproduksi tenaga listrik sendiri dengan menggunakan gas hidrogen. FCEV juga tidak memiliki mesin bensin untuk menghasilkan tenaga listrik layaknya HEV (Hybrid Electric Vehicle).
Melalui serangkaian reaksi kimia, sistem pada Toyota Mirai memanfaatkan hidrogen (H2) bersama oksigen (O2) dari udara bebas menjadi tenaga untuk memutar roda melalui motor listrik dan mengisi baterai. Satu-satunya gas buang adalah uap air (H2O) sebagai hasil reaksi kimia antara hidrogen dan oksigen.
Generasi pertama Toyota Mirai memiliki tenaga 154 PS dan torsi 335 Nm. FCEV ini memiliki daya jelajah antara 650–700 km tergantung kondisi pemakaian, di mana sedan dengan wajah futuristis ini punya top speed hingga 175 km/jam.
Sementara, Generasi kedua memiliki teanga mencapai 182 PS, dengan jarak tempuh sekitar 850 km.
(ain)