Pendiri Indonesia Digital Asset Exchange atau Indodax, Oscar Darmawan kemudian memandang bahwa kenaikan Bitcoin hingga mendekati US$100.000 menunjukkan bahwa dunia mulai menatap Bitcoin bisa jadi aset investasi yang nilainya cenderung stabil meski kondisi ekonomi sedang tidak baik.
"Karena kita bisa melihat bagaimana orang-orang sekarang mulai memandang Bitcoin sebagai safe haven, dan kita bisa lihat juga pada saat kenaikan dalam 12 tahun terakhir ya," jelas Oscar kepada Bloomberg Technoz, Senin (25/11/2024).
"Bitcoin dan emas itu sebenarnya selalu bersama-sama. Hampir selalu bersama-sama [tren naik], kita bisa melihat bahkan kita tarik garis lebih panjang. Waktu emas naik, Bitcoin naik. Waktu emas turun, Bitcoin turun."
Total valuasi BTC yang telah tembus US$1 triliun sejak Trump menang pada 5 November, kini kembali menanjak hingga level US$1,94 triliun. Valuasinya bahkan telah mengalahkan komoditas perak, perusahaan global seperti Saudi Aramco atau dua perusahaan teknologi AS, Meta Platforms dan Tesla Inc.
Dorongan dari kemenangan Trump, serta permintaan yang kuat untuk dana yang diperdagangkan di bursa Bitcoin (ETF Spot), bersama-sama memicu kenaikan 132% sepanjang tahun 2024 (year-to-date/ytd), dilansir dari TradingView.
“Bitcoin sangat overbought sejak pemilu, pasti akan terhenti. Walau demikian, ini hampir tidak merupakan kemunduran, kita baru saja kembali ke level pertengahan minggu lalu,” jelas Stephane Ouellette, kepala eksekutif di perusahaan investasi kripto FRNT Financial Inc.
(wep)