Konflik ini bermula sejak Oktober tahun lalu, ketika Hizbullah mulai melancarkan serangan terhadap Israel sebagai solidaritas untuk Hamas di Gaza.
Utusan Gedung Putih, Amos Hochstein, berada di kawasan tersebut pekan lalu untuk mencoba mengamankan gencatan senjata sebelum Presiden Joe Biden menyerahkan jabatan kepada Donald Trump pada Januari mendatang.
Menurut laporan Radio Angkatan Darat Israel, setelah pemerintah Israel yang dipimpin Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyetujui kesepakatan, Washington akan membawanya ke Beirut. Pemerintah Lebanon selama ini berperan sebagai perantara dengan Hizbullah. Pekan lalu, Ketua Parlemen Lebanon, Nabih Berri, yang merupakan salah satu sekutu politik utama Hizbullah, menyatakan ada kemajuan, tetapi masih ada “rincian teknis” yang harus diselesaikan.
Sementara itu, pembicaraan antara Israel dan Hamas mengenai gencatan senjata di Gaza masih terhenti selama berbulan-bulan. Meskipun konflik ini saling terkait, kecil kemungkinan kesepakatan di Lebanon akan meningkatkan peluang gencatan senjata di Gaza.
(bbn)